Analisa Perpindahan Kalor Pada Radiator Menggunakan Air Mineral Pada Mobil Xenia 1000cc
Main Author: | Khairil, . |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Pamulang
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unpam.ac.id/3188/1/Cover.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/2/BAB%201.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/3/BAB%202.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/4/BAB%203.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/5/BAB%204.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/6/BAB%205.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/7/JURNAL.docx http://eprints.unpam.ac.id/3188/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK JUDUL: Analisa Perpindahan Kalor RadiatorMenggunakan Air Mineral Pada Mobil Xenia 1000cc Alat penukar kalor merupakan suatu peralatan dimana terjadi perpindahan panas dari satu fluida yang temperaturnya tinggi ke fluida yang temperaturnya lebih rendah. Kemampuan sistem alat penukar kalor dengan menggunakan fluida cair sangat tergantung pada kemampuan fluida cair dalam menyerap kalor dan melepaskannya ke udara melalui radiator. Jumlah kalor yang dipindahkan meningkat sejalan dengan peningkatan perbedaan temperatur masuk dengan keluar radiator. Pengujian dilakukan menggunakan alat uji yang berguna sebagai simulator pendingingan pada kendaraan. Dari hasil pengujian, nilai efektifitas radiator berbanding lurus dengan kecepatan udara yang melintas melewati radiator, sedangkan untuk perpindahan kalor menyeluruhnya tidak konstan terhadap kecepatan udara yang berhembus melewati radiator yaitu pada suhu 600C perpindahan kalor paling optimal terjadi pada kecepatan udara 0,677 m/s, pada suhu 650C perpindahan kalor menyeluruh paling optimal pada kecepatan udara 1,2 m/s , pada suhu 700C perpindahan kalor menyeluruh paling optimal pada kecepatan udara 1,033 m/s dan pada suhu 〖80〗^0C. perpindahan kalor menyeluruh paling optimal pada kecepatan udara 1,2 m/s. Air mineral kurang baik digunakan sebagai air pendingin Radiator karena dapat menimbulkan kerak dan lumut Kata kunci: Radiator, Air mineral, Air coolant, Etylene glycol