Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Menggunakan Metode Interaktif Dengan Metode Konvensional (Studi Kasus Siswa Kelas I dan II SD Islam Al Azhar 15 dan SD Islam Nurfatahillah di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan) Lia Herlina, Umi Rusilowati, Rasmadi
Main Authors: | Lia Herlina, ., Umi Rusilowati, ., Rasmadi, . |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Pamulang
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unpam.ac.id/1276/1/INOVASI%2C%20VOL.%20II%2C%20NO.%201-%20Juni%202015.pdf http://eprints.unpam.ac.id/1276/ |
Daftar Isi:
- (Studi Kasus Siswa Kelas I dan II SD Islam Al Azhar 15 dan SD Islam Nurfatahillah di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dari hasil wawancara dan diskusi menunjukkan bahwa siswa minat belajar bahasa Inggris lebih tinggi bila menggunakan metode CD interaktif daripada metode ceramah, sehingga siswa terpengaruh ini 'prestasi belajar di kedua sekolah dasar. Perhitungan statistik pencapaian kedua sekolah dasar belajar menunjukkan bahwa skor rata-rata siswa prestasi belajar di Al Azhar 15 SD melalui metode ceramah adalah 92,05 dan standar deviasi adalah 5.89, sedangkan nilai rata-rata siswa prestasi belajar di kelas eksperimen melalui metode interaktif adalah 93,95 dan standar deviasi adalah 4,97. Rata-rata dari kelas dua kelas dikontrol melalui metode ceramah adalah 84,21 dan standar deviasi adalah 4,08 sedangkan prestasi belajar siswa kelas eksperimen adalah 92,29 dan standar deviasi adalah 6,64. Sementara itu, nilai rata-rata siswa kelas dua 'prestasi belajar di kelas dikendalikan di Nurfatahillah SD melalui metode ceramah adalah 86,59 dan standar deviasi adalah 13,93, sedangkan nilai rata-rata siswa prestasi belajar di kelas eksperimen adalah 91,24 dan standar deviasi adalah 8,66. Menurut perhitungan statistik, dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai rata-rata dari semua kelas di kedua sekolah dasar setelah menggunakan metode interaktif dan CD interaktif "BERMAIN SAAT BELAJAR BERSAMA BEBI". Perhitungan standar deviasi yang terbalik dengan skor rata-rata menunjukkan bahwa kesamaan prestasi tes eksperimen kelas 'dari kedua Sekolah Dasar lebih baik dari kelas terkontrol. Dengan menggunakan metode interaktif, siswa menjadi lebih aktif dalam memberikan respon positif dan ada perbaikan pada prestasi belajar siswa. Analisis SWOT phaseshows bahwa ada perubahan fase dari metode konvensional ke metode interaktif. Dengan demikian, di dapat disimpulkan bahwa peralatan belajar yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektivitas