Sengketa hak merek gs yuasa vs garuda sakti (studi kasus putusan mahkamah agung nomor 55 k/pdt.sus-hki/2015)

Main Author: Adetia, Maurani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Hukum UAI , 2017
Subjects:
Law
Online Access: http://eprints.uai.ac.id/743/1/
http://eprints.uai.ac.id/743/
http://perpustakaan.uai.ac.id/index.php/cari/detailkoleksi/2DF6E398-F129-43FA-926D-A69B4D7E57B3
Daftar Isi:
  • Dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahan adalah pertama bagaimana budaya hukum dalam komunitas Mini Ninjas Jakarta kususnya dalam modifikasi kendaraan roda dua, kedua bagaimana penyelesaian konflik yang terjadi dan di kendalikan menrut kultur hukum komunitas Mini Ninjas Jakarta konflik ini berkitan dengan modifikasi dan penggunaan ban kecil yang di pergunakan oleh komunitas Mini Ninjas Jakarta yang menjadi konflik dengan pihak kepolisian. Penelitian ini menggunakan penelitian empiris dengan cara melakukan peneletian menggunakan pendekatan eksplanatoris. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Sistem Hukum dari Lawrence M. Friedman. Hasil dari penelitian ini Pertama, bahwa pihak kepolisian harus lebih tegas dalam melakukan kewajibannya menindak para modifikator yang melakukan modifikasi sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.Kedua, mengenai komunitas Mini Ninjas Jakarta harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti harus di uji Emisi dan uji kelayakan jalan agar di kemudian hari tidak terjadi permasalahan hukum terhadap penggunaan motor teresbut, mengenai diameter telapak ban dalah hal ini perlu di tambahkan dalam PP Nomor 55 tahun 2012 Tentang Kincup Roda Depan. Perlu di atur tentang batas toleransi lebar telapak ban agar pihak kepolisian memiliki dasar hukum yang jelas dikarnakan apabila terus di biarkan ban yang di larang oleh pihak kepolisian akan tetap terus di produksi oleh produsen ban dan ban tersebut tetap terdapat logo SNI, hal ini akan terus di pertanyakan oleh para pengguna ban tersebut mengapa masih tetap ada di pasaran dan mudah di dapatkan