Isolasi dan identifikasi fraksi aktif ekstraselular kapang endofit pada tumbuhan pacar cina (Aglaia odorata)

Main Author: Lestari, Yuni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Sains & Teknologi UAI , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.uai.ac.id/316/1/
http://eprints.uai.ac.id/316/
http://perpustakaan.uai.ac.id/index.php/cari/detailkoleksi/26E364FD-662C-452E-A28C-3B453A05C951
Daftar Isi:
  • Aglaia odorata merupakan tumbuhan penghasil senyawa rokaglamid dan derivatnya yang bermanfaat sebagai obat herbal serta insektisida. Eksplorasi terhadap kapang endofit yang bersimbiosis dengan tumbuhan sangat penting sebab endofit dapat memproduksi senyawa yang mirip dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kapang endofit pada tumbuhan Aglaia odorata, melakukan skrining aktivitas biologi serta profil kromatogram fraksi hasil pemisahan ekstrak kapang endofit. Isolasi kapang dilakukan dengan sub kultur daun Aglaia odorata yang diperoleh dari Kebun Raya Bogor pada medium Potato Dextrose Agar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa isolat kapang Aglaia odorata yang teridentifikasi berwarna orange dalam medium Czapek termasuk ke dalam genus Colletotrichum sp. P28E2 dengan fase pertumbuhan eksponensial pada hari ke-7 kultivasi. Metabolit sekunder diproduksi melalui teknik fermentasi cair menggunakan inkubator goyang berkecepatan 120 rpm pada suhu ruang. Pengujian biotoksisitas ekstrak pada [1000] ppm menunjukkan bahwa ekstrak intra dan ekstraseluler bersifat aktif serta sangat toksik terhadap larva Artemia salina dengan persentase mortalitas: 100%. Aktivitas biologi ekstrak intraselular lebih tinggi dibandingkan ekstrak ekstraselular pada [100] ppm dengan mortalitas sebesar 73,33% dan 60%. Mortalitas Artemia terhadap 4 fraksi ekstraselular, yaitu: 76,67%, 83,33%, dan 100% pada [1000] ppm. Pemisahan senyawa dari ekstrak ekstraselular menggunakan Kromatografi Kolom dengan silika sebagai fase diam serta campuran isopropanol : etil asetat : diklorometana (3:3:4) sebagai fase gerak. Identifikasi KLT memperlihatkan spot biru pada UV iluminator ? 254 nm, dilanjutkan dengan analisis KCKT kualitatif untuk mengetahui profil polaritas senyawa metabolit sekunder.