GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS + DIABETIC FOOT DENGAN INTOLERANSI AKTIVITAS DI RUANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA TAHUN 2020
Daftar Isi:
- In adequate amount of insulin in diabetes mellitus causes high blood sugar. Blood sugar in the blood cannot enter the cell so the cell lacks fuel to produce energy. This tends to result in patients experiencing weakness and cause intolerance of activity.This study aims to determine the description of nursing care in patients with diabetes mellitus + diabetic foot with activity intolerance in Cendrawasih Ward Of Wangaya Hospital. This research uses descriptive research with documentation study data collection techniques through two patient documents conducted in April 2020. The research results obtained are the subjective data assessment of the first subject document and the second subject has something in common namely verbal statements about fatigue and weakness. While the objective data have in common namely a decreased condition, inability to move lightly. Nursing diagnoses are enforced on both documents, namely activity intolerance. Nursing planning documented using NIC NOC. The implementation included general implementation and there were only three interventions than had been planned. The nursing evaluation used is SOAP documentation. Keywords: nursing care, activity intolerance, diabetes mellitus + diabetic foot Tidak adekuatnya jumlah insulin pada diabetes mellitus menyebabkan gula darah menjadi tinggi. Gula darah dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Hal ini cenderung mengakibatkan pasien mengalami kelemahan serta menyebabkan intoleransi aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus + diabetic foot dengan intoleransi aktivitas di Ruang Cendrawasih RSUD Wangaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi dokumentasi melalui dua dokumen pasien yang dilaksanakan pada bulan April 2020. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu pengkajian data subjektif dokumen subjek pertama dan subjek kedua memiliki persamaan yaitu pernyataan verbal tentang keletihan dan kelemahan. Sedangkan pada data objektif memiliki kesamaan yaitu kondisi menurun, ketidakmampuan beraktivitas ringan. Diagnosa Keperawatan yang ditegakkan pada kedua dokumen yaitu intoleransi aktivitas. Perencanaan keperawatan yang didokumentasikan menggunakan NIC NOC. Implementasi yang dilakukan termasuk implementasi secara umum. Evaluasi keperawatan yang digunakan adalah pendokumentasian SOAP. Kata Kunci : asuhan keperawatan, intoleransi aktivitas , diabetes mellitus + diabetic foot