THE DNA QUANTIFICATION IN SMOKER STUDENTS AND NON- SMOKING AT STATE UNIVERSITY OF MEDAN, MEDAN TEMBUNG DISTRICT, MEDAN CITY, NORTH SUMATRA PROVINCE
Main Authors: | Purba, Kezia Artanauli, Junitha, I Ketut, Wirasiti, Ni Nyoman |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Biologi Universitas Udayana
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/article/view/78094 https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/article/view/78094/46253 |
Daftar Isi:
- Individual identification is very important in forensics. DNA can be obtained from all parts of the body with the same profile in everyone. Oral mucosal epithelium is one of the sources of DNA that is often used to examine individuals because it is taken using a harmless swab method. Smoke is one of the behaviors that are mostly done by young people or teenagers. Cigarette smoke affects the cells of the oral mucosa because it is a free radical. Free radicals are reactive oxygen compounds which are compounds with unpaired electrons. Deoxyribonucleic acid (DNA) is a nucleic acid polymer that is systematically arranged and is a carrier of genetic information that is passed on to offspring. This study aims to determine the quality and quantity of DNA in non-smoking and smoking students at the State University of Medan, Medan Tembung District, Medan City, North Sumatra Province. Samples were taken by swab method, namely mucosal epithelium from 60 probands consisting of 30 smoker proband and 30 non- smoking proband aged 18-22. The cheek in the probandus is swabbed from the back to the front in one direction. In this study, DNA extraction was carried out using a chelex solution which aims to separate DNA from protein, test the quantity of DNA with a spectrophotometer and test the quality of DNA with agarose gel. The results showed that the average DNA quantity in the oral mucosal samples was 1.96 ng/μL in the smokers proband and 6.92 ng/μL in the non-smoker proband and. The results of the quality test using electrophoresis on agarose gel showed that smoking students had thin bands of fluorescence and in some samples no bands of fluorescence at all. Meanwhile, in the probandus of non-smoker students, there were several samples that showed thin bands of luminescence and stains.
- Identifikasi individu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam forensik. DNA dapat diperoleh dari seluruh bagian tubuh dengan profil yang sama pada setiap orang. Epitel mukosa mulut merupakan salah satu sumber DNA yang sering digunakan untuk identifikasi individu karena dalam pengambilannya menggunakan metode swab yang tidak menyakiti probandus. Merokok merupakan salah satu perilaku yang banyak dilakukan oleh anak-anak muda/remaja. Asap rokok sangat mempengaruhi sel-sel pada mukosa mulut hal tersebut terjadi karena merupakan radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa oksigen reaktif yang merupakan senyawa dengan elektron yang tidak berpasangan. Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis dan merupakan pembawa informasi genetik yang diturunkan kepada keturunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas DNA pada mahasiswa perokok dan mahasiswa bukan perokok di Universitas Negeri Medan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Sampel diambil dengan metode swab yaitu epitel mukosa dari 60 probandus yang terdiri dari 30 probandus mahasiswa perokok dan 30 probandus mahasiswa bukan perokok yang berumur 18-22 tahun. Bagian pipi dalam probandus diswab mulai dari bagian belakang hingga kedepan dengan satu arah. Pada penelitian ini ekstraksi DNA dilakukan menggunakan larutan chelex yang bertujuan untuk memisahkan DNA dari protein, uji kuantitas DNA dengan spektrofotometer dan uji kualitas DNA dengan gel agarose. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kuantitas DNA pada sampel mukosa mulut sebesar 1,96 ng/μL pada probandus mahasiswa perokok dan sebesar 6,92 ng/μL pada probandus mahasiswa bukan perokok dan. Hasil uji kualitas menggunakan elektroforesis pada gel agarose menunjukkan pada mahasiswa perokok ada pendaran pita tipis dan pada beberapa sampel tidak ada pendaran pita sama sekali. Sedangkan pada probandus mahasiwa bukan perokok ada beberapa sampel yang terlihat ada pendaran pita tipis dan smear.