BIOKONTROL ENDOMIKORIZA TERHADAP JAMUR Curvularia sp. PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Main Authors: Windasari, Lily, Proborini, Meitini Wahyuni, Ria Defiani, Made
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurusan Biologi Universitas Udayana , 2019
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/article/view/53446
https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/article/view/53446/31637
Daftar Isi:
  • In Indonesia, production of corn are used for fodder (55%), food (30%), and seed (15%). The growth of corn plants is limited by the presence of pests, weeds, and plant diseases. Curvularia sp. causing leaf spot and could decrease corn production. Use of mycorrhiza can be used as a biological agent in preventing pathogens outbreaks. Isolates of Curvularia sp. fungal was sprayed on corn seed. This research was conducted in laboratorium and green house. Corn seedlings were grown on sterile soil media (control), mycorrhizal treatments (100g of mycorrhizal + Curvularia sp., 200g of mycorrhizal + Curvularia sp., 300g of mycorrhizal + Curvularia sp.) and Curvularia sp. The observed variables were plant height, number of leaves, rate of disease progression, fresh weight and dry weight of plant canopy. The results showed that application of 100g inoculum tend to increase plant growth to 26-27% and percentage of mycorrhizal colonization to 58,66% thereof can decrease pathogen infection on plant at 28 day after planting.
  • Di Indonesia, produksi jagung dimanfaatkan sebagai makanan ternak 55%, makanan pokok 30% dan keperluan benih 15%. Penurunan produksi jagung dapat diakibatkan oleh patogen Curvularia sp. yang menyebabkan bercak pada daun jagung. Penggunaan endomikoriza dapat dimanfaatkan sebagai agen hayati dalam mencegah terjangkitnya patogen. Penelitian ini menggunakan metode yang digunakan yaitu penyemprotan isolat jamur Curvularia sp. pada bibit tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan green house. Bibit jagung ditumbuhkan pada media tanah steril (kontrol), perlakuan mikoriza (mikoriza 100 g + Curvularia sp., mikoriza 200 g + Curvularia sp., mikoriza 300 g + Curvularia sp.) dan Curvularia sp. selama 60 HST variabel yang diamati yaitu jumlah daun, laju perkembangan penyakit dan berat basah serta berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan dengan inokulum 100 g CMA dapat meningkatkan pertumbuhan jagung fase pembibitan. Peningkatan dapat dilihat dari berat basah akar mencapai 27,04% dan berat kering akar sebesar 26,57%. Peningkatan persentase kolonisasi mikoriza hingga 58,66% sehingga dapat digunakan untuk menurunkan infeksi patogen pada tanaman jagung umur 28 hari setelah tanam.