Pesan Dakwah Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan (Studi Analisis Semiotika Roland Barthes)
Daftar Isi:
- Surga Yang Tak Dirindukan merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2015, dan menjadi film terlaris hingga menembus angka 1,5 juta penonton, sehingga mengantarkan ke posisi pertama daftar film Indonesia terlaris 2015. Film ini mengangkat isu yang sangat kontroversial di kalangan masyarakat Indonesia yaitu Poligami, karena banyaknya kritik dan permasalahan yang ditampilkan selama film diputar membuat peneliti tertarik untuk meneliti film “Surga Yang Tak Dirindukan” dari perspektif Islam. Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi tanda, menganalisis makna, dan mengetahui pesan dakwah Islam apa saja yang terkadung dalam film Surga Yang Tak Dirindukan. Penelitian ini menggunakan semiotika pendekatan Roland Barthes yang berfokus pada gagasan tentang Signifikasi dua tahap (two order of signification), yang mana signifikasi pertama merupakan hubungan antar penanda (signifer) dan petanda (signified) didalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya denotasi, yaitu makna paling nyata dari tanda. Sedangkan konotasi adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua, dan Mitos. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa di dalam film Surga Yang Tak Dirindukan terdapat 5 tanda yang teridentifikasi yaitu kesetiaan, keharmonisan, poligami, konflik, dan tanggung jawab. Adapaun makna yang terkandung dalam tanda yaitu kesetiaan yang ditunjukkan oleh Arini, Meirose dan Pras, keharmonisan yang tercermin dalam keluarga Pras yang saling menyayangi, menghormati, dan memaafkan, poligami di sini bukan semata karena nafsu tapi karena rasa tanggung jawab Pras sebagai laki-laki, konflik yang terjadi karena Pras melakukan Poligami dan tanggung jawab tercermin dari sikap Pras yang tetap bertanggung jawab atas keluarganya, tidak lari dari masalah. Kemudian untuk nilai dakwah yang terkandung yaitu pesan aqidah, konflik yang terjadi jika kita percaya dan yakin kepada Allah, maka seberat apapun masalahnya akan ada jalan keluarnya, pesan syariah, orang beriman akan dipermudah dan diberi kecukupan dalam jasmani dan rohani, pesan akhlak seseorang dituntut bertanggung jawab atas apa yang dia pilih dan saling tolong menolong sesama manusia.