ctrlnum 849
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/</relation><title>Tidak ada keharmonisan sebagai penyebab cerai gugat wanita karir di Pengadilan Agama Kota Kediri Tahun 2013( studi kasus di PA Kota Kediri Tahun 2013)</title><creator>Syaefullah, Syaefullah</creator><subject>18012807 Talaq, Khulu'(Divorce)</subject><description>Dalam kehidupan berumah tangga hendaknya harus didasari dengan adanya rasa kasih sayang dan penuh kebersamaan serta saling melengkapi di antara keduanya. Di samping saling menjaga kehormatan rumah tangga, di sisi lain harus ada rasa pengertian dan kerja sama dan komunikasi yang baik. Namun sebaliknya, jika kehidupan dalam berumah tangga sudah tidak lagi menjalankan hak dan kewajiban dan sudah tidak saling peduli, maka keharmonisan rumah tangga bisa terancam dan akhirnya berakhir dengan perceraian Wanita karir menjadi fenomena baru dalam menggugat cerai suami.sudah tidak menjadi hal yang tabu lagi bagi wanita karir menggugat suami banyak hal yang melatarbelakangi tidak ada keharmonisan wanita karir olehkarena itu sebagai seorang suami harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi istri dan anak-anaknya seorang suami mempunyai pengaruh yang terpenting dalm membentuk keluarga yang harmonis. Peran utama wanita dalam kehidupan berumahtangga yaitu menjaga dan membina hubungan yang harmonis terhadap pasangannya, suami yang menjadi tulang punggung keluarga dalam urusan nafkah merupakan sumber pokok dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Akan tetapi lain halnya dengan istri yang juga memiliki status sebagai wanita karir, karena selain bertanggungjawab terhadap pembinaan pendidikan anak, istri juga menjadi penopang perekonomian keluarga. Dengan demikian, muncul polemik dalam menjalin hubungan keluarga, sebagaimana kasus-kasus perceraian yang terjadi di PA kota Kediri pada tahun 2013, peneliti melakukan kajian studi putusan dalam kaitannya dengan gugatan cerai yang dilakukan oleh istri yang berprofesi sebagai wanita karir. Pandangan yang mendasar dari hakim yaitu mengenai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban sebagai tolak ukur keluarga menjadi harmonis, yang melatarbelakangi keluarga menjadi tidak harmonis karena wanita karir dan suaminya kurang memahami hak dan kewajibanya jika ini diamalkan oleh kedua belah pihak maka gugat cerai wanita karir bisa diminimalisir dan karir tidak lagi menjadi alasan penyebab keluarga menjadi tidak harmonis. Suami istri harus memahami hak dan kewajibannya sebagai upaya membangun sebuah keluarga yang harmonis.Kewajiban tersebut harus dimaknai secara timbal balik yang berarti bahwa yang menjadi kewajiban suami merupakan hak istri dan yang menjadi kewajiban istri menjadi hak suami.</description><date>2015</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/1/901100811-PRABAB.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/2/901100811-bab1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/3/901100811-bab2.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/4/901100811-bab3.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/5/901100811-bab4.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/6/901100811-bab5.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/7/901100811-bab6.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/849/8/901100811-DAFTARPUSTAKA.pdf</identifier><identifier> Syaefullah, Syaefullah (2015) Tidak ada keharmonisan sebagai penyebab cerai gugat wanita karir di Pengadilan Agama Kota Kediri Tahun 2013( studi kasus di PA Kota Kediri Tahun 2013). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri. </identifier><recordID>849</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Syaefullah, Syaefullah
title Tidak ada keharmonisan sebagai penyebab cerai gugat wanita karir di Pengadilan Agama Kota Kediri Tahun 2013( studi kasus di PA Kota Kediri Tahun 2013)
publishDate 2015
topic 18012807 Talaq
Khulu'(Divorce)
url http://etheses.iainkediri.ac.id/849/1/901100811-PRABAB.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/2/901100811-bab1.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/3/901100811-bab2.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/4/901100811-bab3.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/5/901100811-bab4.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/6/901100811-bab5.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/7/901100811-bab6.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/8/901100811-DAFTARPUSTAKA.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/849/
contents Dalam kehidupan berumah tangga hendaknya harus didasari dengan adanya rasa kasih sayang dan penuh kebersamaan serta saling melengkapi di antara keduanya. Di samping saling menjaga kehormatan rumah tangga, di sisi lain harus ada rasa pengertian dan kerja sama dan komunikasi yang baik. Namun sebaliknya, jika kehidupan dalam berumah tangga sudah tidak lagi menjalankan hak dan kewajiban dan sudah tidak saling peduli, maka keharmonisan rumah tangga bisa terancam dan akhirnya berakhir dengan perceraian Wanita karir menjadi fenomena baru dalam menggugat cerai suami.sudah tidak menjadi hal yang tabu lagi bagi wanita karir menggugat suami banyak hal yang melatarbelakangi tidak ada keharmonisan wanita karir olehkarena itu sebagai seorang suami harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi istri dan anak-anaknya seorang suami mempunyai pengaruh yang terpenting dalm membentuk keluarga yang harmonis. Peran utama wanita dalam kehidupan berumahtangga yaitu menjaga dan membina hubungan yang harmonis terhadap pasangannya, suami yang menjadi tulang punggung keluarga dalam urusan nafkah merupakan sumber pokok dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Akan tetapi lain halnya dengan istri yang juga memiliki status sebagai wanita karir, karena selain bertanggungjawab terhadap pembinaan pendidikan anak, istri juga menjadi penopang perekonomian keluarga. Dengan demikian, muncul polemik dalam menjalin hubungan keluarga, sebagaimana kasus-kasus perceraian yang terjadi di PA kota Kediri pada tahun 2013, peneliti melakukan kajian studi putusan dalam kaitannya dengan gugatan cerai yang dilakukan oleh istri yang berprofesi sebagai wanita karir. Pandangan yang mendasar dari hakim yaitu mengenai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban sebagai tolak ukur keluarga menjadi harmonis, yang melatarbelakangi keluarga menjadi tidak harmonis karena wanita karir dan suaminya kurang memahami hak dan kewajibanya jika ini diamalkan oleh kedua belah pihak maka gugat cerai wanita karir bisa diminimalisir dan karir tidak lagi menjadi alasan penyebab keluarga menjadi tidak harmonis. Suami istri harus memahami hak dan kewajibannya sebagai upaya membangun sebuah keluarga yang harmonis.Kewajiban tersebut harus dimaknai secara timbal balik yang berarti bahwa yang menjadi kewajiban suami merupakan hak istri dan yang menjadi kewajiban istri menjadi hak suami.
id IOS6979.849
institution IAIN Kediri
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
ptki.onesearch.id
institution_id 2572
institution_type library:university
library
library Perpustakaan IAIN Kediri
library_id 2008
collection etheses IAIN Kediri
repository_id 6979
subject_area pendidikan
ekonomi dan bisnis
syariah
dakwah
city KOTA KEDIRI
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS6979
first_indexed 2019-11-26T20:42:53Z
last_indexed 2021-03-26T11:51:28Z
recordtype dc
_version_ 1695295570545999872
score 17.538404