Pengaruh Risiko Pembiayaan Terhadap Net Profit Margin Pada Bank Syariah Mandiri (2008-2015)
Daftar Isi:
- Dalam praktek perbankan, pengertian risiko pembiayaan atau pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan-pembiayaan dalam kategori kolekbilitasnya masuk dalam kriteria pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan pembiayaan macet. Dampak adanya risiko pembiayaan yang di proxy-kan dengan rasio Non Performing Financing salah satunya hilangnya kesempatan memperoleh pendapatan (income) dari pembiayaan yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas. Salah satu alat untuk mengukur tingkat profitabilitas bank syariah adalah menggunakan rasio net profit margin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana risiko pembiayaan di Bank Syariah Mandiri, bagaimana net profit margin pada Bank Syariah Mandiri, serta bagaimana pengaruh risiko pembiayaan terhadap net profit margin pada Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data yang digunakan adalah data sekunder, pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah neraca, laporan laba rugi dan kualitas aktiva produktif periode 2008-2015. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 160. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan pada tabel descriptive statistics dapat diketahui bahwa risiko pembiayaan Bank Syariah Mandiri berada diposisi sedang atau cukup, hal ini berdasarkan nilai mean variabel NPF sebesar 4,0431 berada pada skala 3,4084 dan 4,6657. Untuk net profit margin di Bank Syariah Mandiri juga termasuk dalam kategori cukup. Hal ini berdasarkan nilai mean variabel NPM sebesar 10,0122 berada di antara nilai 7,40635 dengan 12,61805. Selain itu persamaan regresi yang terbentuk yakni: Y=20,188+(-2,517)X. Dengan koefisien b bertanda negatif yang berarti perubahan ini merupakan penurunan untuk nilai Y bila b bertanda negatif. Jika terjadi kenaikan 1% koefisien b maka nilai Y akan mengalami penurunan sebesar 2,517. Kemudian Pada model summary diketahui bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y sebesar 68%. Sedangkan 32% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain seperti, DPK (dana pihak ketiga), FDR (financing to deposite ratio), pendapatan jasa dan SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah).