ctrlnum 269
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/</relation><title>Konsep Laba Dalam Ekonomi Islam dan Ekonomi Aliran Keynesian (Komparasi Pemikiran Laba Muhammad Baqir Ash Shadr dan John Maynard Keynes)</title><creator>TOHARI, KHAMIM</creator><subject>149999 Economics not elsewhere classified</subject><description>Laba merupakan suatu konsep yang memiliki berbagai sudut pandang. Laba merupakan selisih lebih antara pendapatan dan beban yang timbul dalam aktivitas ekonomi selama periode tertentu. Diantara tujuan dagang yang terpenting dalam dunia perdagangan ialah mencari laba. Sementara itu konsep laba menjadi sebuah cara seseorang dalam menentukan besarnya laba yang diinginkan. Berkaitan dengan laba terdapat perbedaan di dalam konsep dan sistemnya antara kajian pemikiran ekonomi Islam oleh Muhammad Baqir Ash Shadr dan kajian pemikiran ekonomi aliran keynesian oleh John Maynard Keynes. Dengan demikian, penelitian ini berupaya mendeskripsikan konsep laba menurut M. Baqir Ash Shadr, dan konsep laba menurut John Maynard Keynes, serta bagaimana perbedaan dan persamaan konsep laba dalam Islam dan aliran Keynesian. &#xD; Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka (library research). Data penelitian ini dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (teks reading). Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik maksudnya memaparkan konsep laba dalam kajian pemikiran Muhammad Baqir Ash Shadr dan konsep laba dalam kajian pemikiran John Mayard Keynes, serta menggunakan metode komparatif yaitu dengan membandingkan konsep laba kedua pemikiran tersebut untuk menemukan kelebihan dan kelemahannya, sehingga nanti dapat diketahui bahwa laba yang diambil tersebut sudah adil dan layak atau belum. &#xD; Hasil yang didapat dari penelitian ini, bahwa konsep laba dalam kajian pemikiran Muhammad Baqir Ash Shadr memberikan gambaran bahwa siapa saja tidak diperkenankan menerima pendapatan atau dalam hal ini laba, tanpa seseorang tersebut mencurahkan kerja. Jadi, menurut teori Islam, kerja adalah justifikasi utama bagi perolehan pendapatan. Sedangkan konsep laba dalam kajian pemikiran John Maynard Keynes adalah selisih nilai barang jadi yang terjual atas biaya produksinya selama kurun waktu tertentu. Untuk kelebihan dari konsep Muhammad Baqir Ash Shadr ialah dalam mengambil laba merupakan nilai lebih sebagai pedoman utama dalam berekonomi, sedangkan dalam konvensional maksimalisasi laba guna mengembangkan aktivitas dalam berekonomi merupakan poin penting dalam setiap transaksi. Sedangkan kekurangan dari konsep Muhammad Baqir Ash Shadr adalah hanya menjelaskan laba dalam arti pendapatan seseorang dari pekerjaan, belum adanya standarisasi yang jelas dalam ruang lingkup laba perdagangan, sedang dalam konsep John Maynard Keynes kurang adanya rasa sosial dalam menetapkan laba sehingga kepentingan pada individu lah yang menjadi tujuan terpenting untuk menciptakan laba yang sebanyaknya tanpa menghiraukan kondisi sosial yang ada. Persamaan dari kedua&#xD; konsep ini terletak pada pengambilan keuntungan yang tidak ada batasannya, asas layak dalam menetapkan laba, adanya ikut campur pemerintah dalam penyetabilan harga, dan sama-sama membahas mengenai kerja sedang perbedaanya dalam hal kebebasan dalam bertransaksi, kepedulian sosial, bersifat kehati-hatian, selalu mengaitkan antara kebahagiaan dunia dan akhirat dan aturan dalam bertransaksi.</description><date>2015</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/1/1.%20Cover_10.%20DAFTAR%20ISI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/2/Bab%20I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/3/BAB%20II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/4/BAB%20III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/5/BAB%20IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/6/BAB%20V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/7/I.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/269/8/II.%20DAFTAR%20RIWAYAT%20HIDUP.pdf</identifier><identifier> TOHARI, KHAMIM (2015) Konsep Laba Dalam Ekonomi Islam dan Ekonomi Aliran Keynesian (Komparasi Pemikiran Laba Muhammad Baqir Ash Shadr dan John Maynard Keynes). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri. </identifier><recordID>269</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author TOHARI, KHAMIM
title Konsep Laba Dalam Ekonomi Islam dan Ekonomi Aliran Keynesian (Komparasi Pemikiran Laba Muhammad Baqir Ash Shadr dan John Maynard Keynes)
publishDate 2015
topic 149999 Economics not elsewhere classified
url http://etheses.iainkediri.ac.id/269/1/1.%20Cover_10.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/2/Bab%20I.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/3/BAB%20II.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/4/BAB%20III.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/5/BAB%20IV.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/6/BAB%20V.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/7/I.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/8/II.%20DAFTAR%20RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/269/
contents Laba merupakan suatu konsep yang memiliki berbagai sudut pandang. Laba merupakan selisih lebih antara pendapatan dan beban yang timbul dalam aktivitas ekonomi selama periode tertentu. Diantara tujuan dagang yang terpenting dalam dunia perdagangan ialah mencari laba. Sementara itu konsep laba menjadi sebuah cara seseorang dalam menentukan besarnya laba yang diinginkan. Berkaitan dengan laba terdapat perbedaan di dalam konsep dan sistemnya antara kajian pemikiran ekonomi Islam oleh Muhammad Baqir Ash Shadr dan kajian pemikiran ekonomi aliran keynesian oleh John Maynard Keynes. Dengan demikian, penelitian ini berupaya mendeskripsikan konsep laba menurut M. Baqir Ash Shadr, dan konsep laba menurut John Maynard Keynes, serta bagaimana perbedaan dan persamaan konsep laba dalam Islam dan aliran Keynesian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka (library research). Data penelitian ini dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (teks reading). Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik maksudnya memaparkan konsep laba dalam kajian pemikiran Muhammad Baqir Ash Shadr dan konsep laba dalam kajian pemikiran John Mayard Keynes, serta menggunakan metode komparatif yaitu dengan membandingkan konsep laba kedua pemikiran tersebut untuk menemukan kelebihan dan kelemahannya, sehingga nanti dapat diketahui bahwa laba yang diambil tersebut sudah adil dan layak atau belum. Hasil yang didapat dari penelitian ini, bahwa konsep laba dalam kajian pemikiran Muhammad Baqir Ash Shadr memberikan gambaran bahwa siapa saja tidak diperkenankan menerima pendapatan atau dalam hal ini laba, tanpa seseorang tersebut mencurahkan kerja. Jadi, menurut teori Islam, kerja adalah justifikasi utama bagi perolehan pendapatan. Sedangkan konsep laba dalam kajian pemikiran John Maynard Keynes adalah selisih nilai barang jadi yang terjual atas biaya produksinya selama kurun waktu tertentu. Untuk kelebihan dari konsep Muhammad Baqir Ash Shadr ialah dalam mengambil laba merupakan nilai lebih sebagai pedoman utama dalam berekonomi, sedangkan dalam konvensional maksimalisasi laba guna mengembangkan aktivitas dalam berekonomi merupakan poin penting dalam setiap transaksi. Sedangkan kekurangan dari konsep Muhammad Baqir Ash Shadr adalah hanya menjelaskan laba dalam arti pendapatan seseorang dari pekerjaan, belum adanya standarisasi yang jelas dalam ruang lingkup laba perdagangan, sedang dalam konsep John Maynard Keynes kurang adanya rasa sosial dalam menetapkan laba sehingga kepentingan pada individu lah yang menjadi tujuan terpenting untuk menciptakan laba yang sebanyaknya tanpa menghiraukan kondisi sosial yang ada. Persamaan dari kedua konsep ini terletak pada pengambilan keuntungan yang tidak ada batasannya, asas layak dalam menetapkan laba, adanya ikut campur pemerintah dalam penyetabilan harga, dan sama-sama membahas mengenai kerja sedang perbedaanya dalam hal kebebasan dalam bertransaksi, kepedulian sosial, bersifat kehati-hatian, selalu mengaitkan antara kebahagiaan dunia dan akhirat dan aturan dalam bertransaksi.
id IOS6979.269
institution IAIN Kediri
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
ptki.onesearch.id
institution_id 2572
institution_type library:university
library
library Perpustakaan IAIN Kediri
library_id 2008
collection etheses IAIN Kediri
repository_id 6979
subject_area pendidikan
ekonomi dan bisnis
syariah
dakwah
city KOTA KEDIRI
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS6979
first_indexed 2019-03-28T03:33:31Z
last_indexed 2021-03-26T11:51:11Z
recordtype dc
_version_ 1695295565538000896
score 17.538404