Upaya Guru Agama Islam dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar PAI pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 7 Kota Kediri
Daftar Isi:
- Kata Kunci: Upaya Guru, Keaktifan Belajar, Pendidikan Agama Islam Dalam kegiatan proses belajar mengajar guru sekaligus sebagai pemimpin memegang tugas dan tanggung jawab dalam merencanakan dan mendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Keaktifan belajar siswa adalah suatu kegiatan/perbuatan yang telah dilakukan terus menerus dan diulang-ulang, guna terjadinya suatu perubahan-perubahan yang diharapkan. Fokus penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7 Kota Kediri? (2) Apa faktor pendukung dan penghambat keaktifan belajar siswa kelas XI dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 7 Kota Kediri? Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Informan penelitian adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru agama Islam kelas XI dan siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data merujuk pada pendapat Miles dan Huberman yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Upaya guru agama Islam dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa adalah: (a) Pengelolaan kelas (b) Meningkatkan motivasi belajar siswa (c) Strategi belajar yang digunakan oleh guru (d) Metode pembelajaran yang bervariasi (e) Media pembelajaran (f) Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. (2) Faktor pendukung keaktifan belajar siswa yakni: fisiologis (kesehatan siswa), sikap siswa dalam mengikuti pelajaran, memberikan motivasi belajar, seperti memberikan nilai atau reward dan pujian yang baik, metode dan strategi mengajar guru yang menyenangkan, media pembelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran, letak sekolah yang jauh dari kebisingan jalan raya. Sedangkan faktor penghambatnya yakni: fisiologis (keadaan siswa) yang bad mood karena sakit atau punya masalah, siswa yang tidak mengerjakan tugas, Sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran PAI masih mengalami kekurangan yaitu speaker aktif dalam setiap kelas.