Pembinaan Moral Spiritual Siswa Korban Perceraian Orangtua (Broken Home) Melalui Pendekatan Bimbingan Konseling Humanis (Studi Kasus Di Smk Pgri 2 Kediri)
Daftar Isi:
- Broken home adalah suatu keadaan dimana orang tua sudah tidak harmonis, sering bertengkar dan menimbulkan keributan, yang berakibat pada ketiadaan lagi untuk memberikan kasih sayang dan kepedulian terhadap anak, sehingga anak tidak akan lagi mendapatkan sesorang untuk diayomi atau dijadikan tauladan bagi mereka.Penelitian ini akan berfokus pada proses dan hasil dari pembinaan moral spiritual siswa korban perceraian orangtua (broken home) melalui pendekatan bimbingan konseling humanis (studi kasus di smk pgri 2 kediri). Berdasarkan fenomena diatas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana pola perilaku Siswa korban Broken Home di SMK 2 PGRI Kediri, (2) Bagaimana proses Pembinaan Moral Spiritual Siswa Broken Home Melalui Pendekatan Bimbingan Konseling Humanis di SMK 2 PGRI Kediri, (3) Bagaimana hasil siswa broken home setelah pembinaan moral spiritual melalui pendekatan bimbingan konseling humanis. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sumber data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sedangkan instrumen kunci adalah penelitian itu sendiri. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, memaparkan data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini mengandung hasil (1) Pola perilaku Siswa korban Broken Home di SMK 2 PGRI Kediri, siswa tersebutcenderung memiliki sifat yang kurang baik seperti: membolos, merokok, terlambat. (2) Proses Pembinaan Moral Spiritual Siswa Broken Home Melalui Pendekatan Bimbingan Konseling Humanis di SMK 2 PGRI Kediri dengan mengikuti kegiatan keagamaan seperti: sholat dhuha, istigosah(3) Hasil siswa broken home setelah pembinaan moral spiritual melalui pendekatan bimbingan konseling humanis, siswa menjadi lebih baik dan sadar.