Daftar Isi:
  • Kata Kunci: Implementasi, Program, Tahfidz Al-Qur’an Sumber daya manusia yang berkualitas sangat di perlukan untuk menghadapi tantangan global sekarang ini. Adapun sekolah ikut bertanggung jawab atas tercetaknya para siswa yang mampu bersaing di era global saat ini akan tetapi juga tetap memegang norma-norma agama. Salah satunya dengan adanya sebuah program Tahfidz Al-Qur’an yang diperuntukkan untuk menambah kompetensi kecerdasan baik akademik maupun spiritual bagi para siswa serta di harapkan dengan adanya program tahfidz Al-Qur’an mampu meningkatkan frekuensi kualitas dan motivasi belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Pare Kediri. Dari masalah tersebut maka dapat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana implementasi dari program Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Pare Kediri. (2) Apakah faktor pendukung dan penghambat program Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Pare Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Pare Kediri. Sebagai sumber datanya adalah kepala sekolah, waka kesisiwaan, guru tahfidz, wali kelas, wali murid, serta siswa Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Pare Kediri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam terhadap informan serta dokumentasi. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa implementasi program tahfidz al-qur’an di Madrasah Tsanwiyah Sunan Ampel Pare Kediri menggunakan beberapa metode diluar setoran biasa yakni ada 2 : MHQ (Muhasabah Hifdzul Qur’an) dan SAQ (Sambung Ayat Al-Qur’an) yang keduanya di ampu oleh guru atau kordinator masing-masing setiap metode yang digunakan. Kemudian faktor-faktor pendukung dan penghambat program tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Pare Kediri yakni untuk faktor pendukung : (1) Tujuan dan minat siswa yang tinggi dalam menghafal Al-Qur’an, (2) Lingkungan sekitar yang nyaman dan kondusif dan fasilitas yang memadai. Sedangkan faktor penghambat : (1) Kejenuhan siswa dalam kegiatan menghafal karena dilakukan setiap hari, serta kegiatan diluar sekolah yang begitu juga full, (2) Ruang kelas serta jumlah siswa tahfidz belum cukup memadai, (3) Teman pergulan yang kadang menggangu kegiatan Tahfidz Al-Qur’an siswa karena menjadi terpengaruh.