Peran Tahfidz Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Dalam Menumbuhkan Karakter Religius Di Era Milenial (Studi Kasus Di Markaz Talaqqi Sahabat Al-Qur’an Kota Kediri)
Daftar Isi:
- Dewasa ini nilai moralitas anak bangsa sudah berada diambang kehancuran, salah satu faktor penyebabnya ialah pengaruh dari Globalisasi. Al-Qur’an sebuah Mukjizat Nyata dari Allah untuk umat Islam sebagai pedoman hidup juga sebagai penyempurna Akhlak, membentuk anak manusia yang insan kamil dengan menumbuhkan karakter religius sejak dini. Salah satu upaya untuk menumbuhkan karakter religius sejak dini yakni dengan mengenalkan anak dengan Al-Qur’an sejak dini, tidak hanya dikenalkan namun juga dihafalkan karena dengan menghafal maka secara psikologis hafalan tersebut akan melekat pada memori anak dan akan menimbulkan out put yang baik sesuai yang melekat pada memori si anak. Fokus penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana metode menghafal Al-Qur’an yang digunakan. 2) Bagaimana Peran Tahfidz Al-Qur’an pada anak usia dini dalam menumbuhkan karakter Religius. 3) Bagaimana Problematika menghafal Al-Qur’an pada anak usia dini di Markaz Talaqqi Sahabat Al-Qur’an Kota Kediri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di lembaga Markaz Talaqqi Sahabat Al-Qur’an Kota Kediri. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini melibatkan Guru Tahfidz, Orang tua/wali murid, Siswa. Sedangkan untuk analisis data digunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dan untuk pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Metode tahfidz anak usia dini yang digunakan pada Markaz Talaqqi adalah metode Tabarak yakni dengan cara di talqin dan diperdengarkan ayat Al-Qur’an berkali-kali. 2) Peran tahfidz dalam menumbuhkan karakter religius anak usia dini yakni dengan menggunakan metode pembiasaan dan nasihat yang baik sehingga nilai-nilai religius dalam Al-Qur’an diambil, diterangkan, dan dibiasakan pada diri anak. 3) Problematika yang muncul pada tahfidz anak usia dini adalah malas, belum bisa membaca, atas kehendak orang tua.