IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL “TARBIYAH” UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN DI MA HASAN MUCHYI KAPUREJO PAGU KAB. KEDIRI
Daftar Isi:
- Kata Kunci: Kurikulum Muatan Lokal “Tarbiyah”, Standar Kompetensi Kelulusan Kurikulum muatan lokal “tarbiyah” merupakan program muatan lokal yang diterapkan Madrasah Aliyah Hasan Muchyi. Dimasukkannya kurikulum muatan lokal “tarbiyah” di MA Hasan Muchyi diharapkan mampu memberikan hasil yang nyata bagi masyarakat sebagai bentuk perhatian dari pendidikan terhadap lingkungannya. Di MA Hasan Muchyi menerapkan muatan lokal “tarbiyah” di kelas X. Dan juga yang lebih berbeda dari madrasah aliyah swasta lain yaitu di kelas XII terdapat amaliyah tadris kurikulum muatan lokal “tarbiyah” atau ujian praktek mengajar beserta persiapan pembelajaran dan materinya serta mengajar adik kelas dengan pilihan dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti di MA Hasan Muchyi dengan fokus penelitian yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan kurikulum muatan lokal “tarbiyah” di MA Hasan Muchyi Kapurejo Pagu Kab. Kediri? 2) Bagaimana dampak implementasi kurikulum muatan lokal “tarbiyah” untuk mencapai standar kompetensi kelulusan di MA Hasan Muchyi Kapurejo Pagu Kab. Kediri?. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Data-data dari lapangan didapatkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dengan uji kredibilitas meliputi perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, menggunakan bahan referensi, mengadakan member check dan triangulasi, uji transferability, uji dependability, dan uji konfirmability. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa 1) pelaksanaan kurikulum muatan lokal “tarbiyah” di MA Hasan Muchyi dilaksanakan dengan perencanaan pembelajaran tidak tertulis secara detail seperti prota, promes dan jajarannya, materi pengajaran meliputi filosofi pendidikan, definisi pendidikan, teori-teori dasar mengajar dan metodologinya, metode yang digunakan guru untuk mengajar yaitu metode deduksi, sumber belajar utamanya yaitu kitab attarbiyatu wa ta’lim dengan 4 jilid dan bertuliskan Arab, serta evaluasi pembelajaran menggunakan tes tulis dan tes lisan. 2) diterapkannya kurikulum muatan lokal “tarbiyah” memberikan dampak positif yakni menjadi bekal dimasyarakat sehingga bermanfaat, seperti menjadi guru TPA, ataupun lembaga sekitarnya serta juga terdapat dampak negative yaitu dijadikannya sebagai standar kompetensi kelulusan dengan harus lulus ujian praktek mengajar sehingga siswa harus memahami dan menguasai itu.