Penanaman Akhlakul Karimah Di Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Kediri (Studi Kasus Di SMPI Plus Hidayatut Thulab Petuk Semen Kediri) Tahun Ajaran 2018-2019
Daftar Isi:
- Mengingat pentingnya akhlak bagi suatu bangsa, perlu adanya keseriusan guru atau pendidik dalam pembinaan akhlak terhadap peserta didik yang merupakan calon pemimpin masa depan, maka agar dapat mensukseskan tujuan tersebut pendidik harus menanamkan dan membentuk akhlak para peserta didik, Peneliti sangat tertarik untuk meneliti penanaman akhlakul karimah di sekolah berbasis pondok pesantren studi kasus di SMP Islam Plus Hidayatut Thullab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui penanaman akhlakul karimah di sekolah berbasis pondok pesantren SMP Islam Plus Hidayatut Thullab Petuk Puhrubuh Semen Kediri. (2) Untuk mengetahui akhlakul karimah di sekolah berbasis pondok pesantren SMP Islam Plus Hidayatut Thullab Petuk Puhrubuh Semen Kediri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Plus Hidayatut Thullab Petuk Semen Kediri. Pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, wawancara, dokumentasi dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, Guru agama, Guru BK, Siswa SMP Plus Hidayatut Thullab Petuk Semen Kediri, dan Guru Waka Kurikulum. Dari penelitian ini, peneliti menemukan bahwa pelaksanaan metode penanaman akhlakul karimah sudah cukup baik, terbukti dengan adanya prosedurprosedur yang dipergunakan dalam melangsungkan proses belajar mengajar oleh guru, dan mengenai akhlak yang dimiliki oleh siswa banyak variabel kearah yang baik. Ditunjukan adanya : (1) Metode ceramah yang dilakukan di SMP Islam Plus Hidayatut Thullab Petuk Semen Kediri (2) Metode pembiasaan (3) Metode keteladanan (4) Metode hukuman. Dari hasil yang telah dilakukan peneliti bahwa temuan penelian yang diajarkan di SMP Islam Plus Hidayatut Thullab Petuk Semen Kediri yaitu siswa bersikap jujur, bersikap tolong-menolong, bersikap tawadhu’, bersikap pemaaf.