Daftar Isi:
  • Kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam proses pembentukkan kepribadian, seorang individu akan melalui proses sosialisasi. Sosialisasi yang pertama dan utama bagi individu adalah sosiaisasi dalam keluarga (sosialisasi primer). Sosilisasi menjadi begitu penting bagi individu untuk dapat hidup bermasyarakat di kemudian hari. Kecenderungan anak autis yang memiliki dunianya sendiri menjadi hambatan bagi mereka untuk dapat bersosialisasi. Peran aktif orang tua sangat penting dalam mendorong kemampuan sang anak untuk bersosialisasi. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terhadap pola komunikasi orang tua dalam mengasuh anak autis untuk bersosialisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi orang tua dalam mengasuh anak autis untuk bersosialisasi (studi fenomenologi terhadap pola komunikasi orang tua dalam mengasuh anak autis untuk bersosialisasi). Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptip. Terdapat tiga informan dalam penelitian, yaitu ibu Linda, bapak Diddy Yulius, dan ibu Wiwie Kartati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi pluralistik dan pola asuh otoritatif yang diterapkan orang tua dapat membantu anak autis untuk bersosialisasi