Daftar Isi:
  • Kualitas sebuah film dapat diukur dari segi cerita dan bagaimana seorang filmmaker memvisualisasikan cerita mereka. Shot merupakan salah satu aspek untuk menyampaikan cerita secara visual. Didasari dari dua hal di atas, Penulis ingin menantang diri sendiri untuk merancang shot yang bisa mengaitkan emosi kepada penonton. Sekumpulan shot yang tidak hanya menarik untuk dilihat namun mampu menyampaikan emosi kepada penonton, sekumpulan shot yang mampu bercerita. Dari penjabaran di atas, Penulis memutuskan untuk membahas perancangan shot dengan menggunakan metode studi literatur dan studi referensi yang dikemas secara live ataupun animasi untuk membuat karya audio visual. Sementara itu, penulis memilih untuk mengemas karya menggunakan medium animasi, karena fleksibilitas yang ditawarkan membuka jendela yang lebih lebar dalam konteks visual.