Konstruksi berita polemik tentang rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah di koran sindo dan koran kompas: kajian analisis zhongdang pan dan gerald m kosicki
Main Author: | Erdeanty, Vegia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/623/1/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/623/2/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/623/3/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/623/4/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/623/5/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/623/6/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/623/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/623/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian adalah adanya wacana Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai pemilihan Kepala Daerah, yang tadinya pemilihan Kepala Daerah langsung menjadi tidak langsung (melalui DPRD). Dengan adanya usulan perubahan ini tentu menimbulkan banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan, baik masyarakat maupun pihak politisi. Dalam pihak politisi, terdapat perbedaan pendapat antara KMP dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat). Dengan adanya pro kontra ini juga berita RUU Pilkada menyita perhatian media yang akibatnya pemberitaan yang ada menjadi kian beragam. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pembingkaian berita yang dilakukan oleh Koran Sindo dan Koran Kompas tentang polemik Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah tanggal 19 September – 25 September. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki karena pisau analisis tersebut memiliki perangkat framing yang lebih lengkap untuk memaparkan konstruksi realitas media massa. Hasil penelitian ditemukan bahwa satu dari media yang diteliti mengarah penilaian pada sistem pilkada langsung perlu diubah menjadi pilkada tak langsung, sedangkan satu media lainnya mengarah bahwa sistem pilkada langsung cukup diperbaiki bagaimana mekanismenya tidak perlu diubah ke pilkada tidak langsung.