Daftar Isi:
  • Televisi saat ini telah menjadi media yang akrab dengan anak-anak. Sebuah penelitian oleh Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) menunjukkan bahwa pada tahun 2002 anak-anak di Jakarta menonton televisi selama 30-35 jam seminggu. Banyaknya unsur muatan tidak pantas dalam program anak yang diiringi dengan tingginya konsumsi anak-anak dan remaja terhadap televisi dapat menjadi ancaman tersendiri bagi perkembangan anak. Judul skripsi ini adalah “Kekerasan Dalam Tayangan Anak Di Antv: Dilema Pengaturan Dan Praktiknya”. Tujuannya untuk mengetahui mengapa dan bagaimana terjadi perbedaan pandangan KPI, LSM (YPMA), dan industri televisi terhadap kekerasan dalam tayangan televisi untuk anak. Model yang digunakan dalam penelitian yaitu model deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif dengan paradigma post-positivis. Berbagai peringatan dan teguran diberikan oleh KPI terhadap stasiun televisi yang menyiarkan program anak yang dinilai bermasalah dan melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Namun seringkali peringatan dari KPI dianggap sebagai angin lalu, atau sekedar disiasati secara “kreatif” oleh stasiun televisi. Oleh karena itu sangat diperlukan kesadaran dari berbagai pihak, baik dari media itu sendiri dan terutama orang tua, untuk lebih terbuka pada fakta-fakta yang mengerikan terkait dampak televisi pada anak agar secara perlahan dapat mengubah budaya menonton tersebut demi melindungi generasi penerus bangsa.