Daftar Isi:
  • Persaingan bisnis perhotelan di Jakarta pada kuartal I tahun 2017 tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan karena tingginya tingkat pertumbuhan hotel, namun okupansi rata-rata hotel berbintang, khususnya hotel bintang lima, mengalami penurunan di Jakarta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, selain bertambahnya kompetitor, demand yang ada harus menurun karena adanya pembatasan atau pemotongan budget untuk para perusahaan yang menjadi client dari para hotel. Selain itu, di kuartal I tahun 2017, seluruh hotel di Jakarta juga berhadapan dengan situasi politik yang kurang menguntungkan untuk pihak hotel. Salah satu hotel yang berusaha untuk bertahan di tengah-tengah persaingan di kuartal I tahun 2017 adalah Le Meridien Jakarta. Le Meridien Jakarta merupakan salah satu hotel bintang lima di bawah Marriott International. Salah satu usaha yang dijalankan oleh hotel adalah dengan memaksimalkan kegiatan komunikasi pemasaran hotel yang secara umum disusun oleh Divisi Marketing Communication yang berada di bawah Departemen Sales dan Marketing Untuk itu, penelitian ini berusaha untuk memaparkan kegiatan komunikasi pemasaran Hotel Le Meridien Jakarta secara deskriptif dengan menggunakan penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber dan studi kepustakaan untuk membantu penelitian. Dari penelitian ini, peneliti berhasil menemukan bahwa kegiatan komunikasi pemasaran yang dijalankan Le Meridien Jakarta memiliki beberapa tahapan, yaitu context analysis, promotional goals, promotional strategy, budgeting, shedulling, coordinated communication mix, dan juga control dan evaluation. Selain itu, media promosi yang digunakan Le Meridien Jakarta dalam melakukan aktivitas promosi terdiri dari public relations, sales promotion, personal selling, advertising, direct marketing, dan juga interactive marketing. Walaupun seluruh tahapan sudah dilakukan, Le Meridien perlu memperbaiki audit perencanaan, terutama pada penentuan objektif. Tanpa objektif yang jelas, strategi yang dijalankan menjadi tidak spesifik. Selain itu, evaluasi yang dilakukan Le Meridien Jakarta juga tidak maksimal karena tidak ada tolak ukur yang komprehensif.