Jurnalis Perempuan Pada Desk Olahraga: Sebuah Studi Fenomenologi

Main Author: Tirtoatmodjo, Putra Randy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
etc
Online Access: http://kc.umn.ac.id/5215/1/Skripsi.pdf
http://kc.umn.ac.id/5215/
ctrlnum 5215
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://kc.umn.ac.id/5215/</relation><title>Jurnalis Perempuan Pada Desk Olahraga: Sebuah Studi Fenomenologi</title><creator>Tirtoatmodjo, Putra Randy</creator><subject>H Social Sciences</subject><subject>HD8038 Professions (General). Professional employees</subject><subject>PN4699-5650 Journalism. The periodical press, etc.</subject><description>Mahendra (2015) mengatakan profesi jurnalis olahraga identik dengan&#xD; pekerjaan untuk laki-laki. Padahal, banyak juga perempuan yang menggeluti&#xD; profesi ini. Namun kehadiran perempuan di dunia olahraga yang dikenal sebagai&#xD; male dominated field itu masih sering disepelekan. Ketika seorang jurnalis&#xD; perempuan pada desk olahraga memiliki pengetahuan olahraga yang mumpuni&#xD; pun, jurnalis perempuan tetap diremehkan. Mereka yang menganggap remeh&#xD; umumnya adalah narasumber, audiens, dan bahkan rekan sejawat yang mayoritas&#xD; laki-laki. Hasil pengamatan dari susunan redaksi beberapa media menunjukkan&#xD; jumlah jurnalis perempuan pada desk olahraga di sebuah media rata-rata 25% dari&#xD; total awak redaksi. Jurnalis perempuan pada desk olahraga menjalani jadwal yang&#xD; relatif sama dengan para koleganya yang laki-laki.&#xD; Fenomena terkait jurnalis perempuan tersebut membuat peneliti tertarik&#xD; untuk meneliti tentang jurnalis perempuan pada desk olahraga dengan&#xD; menggunakan pendekatan fenomenologi Husserl serta konsep eksternalisasi dan&#xD; internalisasi dari teori konstruksi sosial. Hasil penelitian ini adalah kegemaran&#xD; mengikuti perkembangan berita olahraga merupakan eksternalisasi dari latar&#xD; belakang memilih jurnalis olahraga sebagai profesi. Internalisasi dari hal tersebut&#xD; adalah merasa bahwa jurnalis olahraga merupakan profesi yang bisa membuat&#xD; mereka terlibat di bidang yang mereka gemari yaitu olahraga.&#xD; Jurnalis perempuan pada desk olahraga mengeksternalisasikan kepandaian&#xD; berkomunikasi untuk menjalin relasi dengan narasumber yang mayoritas laki-laki,&#xD; sehingga kemudian mereka memiliki internalisasi bahwa kepandaian&#xD; berkomunikasi untuk menjalin relasi merupakan kelebihan seorang jurnalis&#xD; perempuan dibanding jurnalis laki-laki. Berdasarkan pengalaman yang dialami&#xD; secara langsung, ketidakadilan gender masih dialami oleh perempuan yang&#xD; berprofesi sebagai jurnalis olahraga. Eksternalisasi dari ketidakadilan gender&#xD; tersebut berupa anggapan remeh dari berbagai pihak terhadap jurnalis perempuan&#xD; dan kebijakan organisasi olahraga yang mendiskriminasi perempuan. Internalisasi&#xD; dari para jurnalis perempuan terkait hal tersebut pun berbeda-beda, karena ada&#xD; yang cukup sensitif gender dengan berani melawan ketidakadilan tersebut dan ada&#xD; juga yang kurang sensitif gender dengan menganggap hal tersebut sebagai&#xD; &#x201C;keuntungan.&#x201D;</description><date>2017</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_sa_4</rights><identifier>http://kc.umn.ac.id/5215/1/Skripsi.pdf</identifier><identifier> Tirtoatmodjo, Putra Randy (2017) Jurnalis Perempuan Pada Desk Olahraga: Sebuah Studi Fenomenologi. Bachelor Thesis thesis, Universitas Multimedia Nusantara. </identifier><recordID>5215</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Tirtoatmodjo, Putra Randy
title Jurnalis Perempuan Pada Desk Olahraga: Sebuah Studi Fenomenologi
publishDate 2017
topic H Social Sciences
HD8038 Professions (General). Professional employees
PN4699-5650 Journalism. The periodical press
etc
url http://kc.umn.ac.id/5215/1/Skripsi.pdf
http://kc.umn.ac.id/5215/
contents Mahendra (2015) mengatakan profesi jurnalis olahraga identik dengan pekerjaan untuk laki-laki. Padahal, banyak juga perempuan yang menggeluti profesi ini. Namun kehadiran perempuan di dunia olahraga yang dikenal sebagai male dominated field itu masih sering disepelekan. Ketika seorang jurnalis perempuan pada desk olahraga memiliki pengetahuan olahraga yang mumpuni pun, jurnalis perempuan tetap diremehkan. Mereka yang menganggap remeh umumnya adalah narasumber, audiens, dan bahkan rekan sejawat yang mayoritas laki-laki. Hasil pengamatan dari susunan redaksi beberapa media menunjukkan jumlah jurnalis perempuan pada desk olahraga di sebuah media rata-rata 25% dari total awak redaksi. Jurnalis perempuan pada desk olahraga menjalani jadwal yang relatif sama dengan para koleganya yang laki-laki. Fenomena terkait jurnalis perempuan tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang jurnalis perempuan pada desk olahraga dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Husserl serta konsep eksternalisasi dan internalisasi dari teori konstruksi sosial. Hasil penelitian ini adalah kegemaran mengikuti perkembangan berita olahraga merupakan eksternalisasi dari latar belakang memilih jurnalis olahraga sebagai profesi. Internalisasi dari hal tersebut adalah merasa bahwa jurnalis olahraga merupakan profesi yang bisa membuat mereka terlibat di bidang yang mereka gemari yaitu olahraga. Jurnalis perempuan pada desk olahraga mengeksternalisasikan kepandaian berkomunikasi untuk menjalin relasi dengan narasumber yang mayoritas laki-laki, sehingga kemudian mereka memiliki internalisasi bahwa kepandaian berkomunikasi untuk menjalin relasi merupakan kelebihan seorang jurnalis perempuan dibanding jurnalis laki-laki. Berdasarkan pengalaman yang dialami secara langsung, ketidakadilan gender masih dialami oleh perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis olahraga. Eksternalisasi dari ketidakadilan gender tersebut berupa anggapan remeh dari berbagai pihak terhadap jurnalis perempuan dan kebijakan organisasi olahraga yang mendiskriminasi perempuan. Internalisasi dari para jurnalis perempuan terkait hal tersebut pun berbeda-beda, karena ada yang cukup sensitif gender dengan berani melawan ketidakadilan tersebut dan ada juga yang kurang sensitif gender dengan menganggap hal tersebut sebagai “keuntungan.”
id IOS6965.5215
institution Universitas Multimedia Nusantara
institution_id 355
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara
library_id 306
collection Knowledge Center UMN
repository_id 6965
subject_area Business/Bisnis
Communication/Komunikasi
Art Apreciation/Apresiasi Seni
Data Processing, Computer Science/Pemrosesan Data, Ilmu Komputer, Teknik Informatika
city TANGERANG
province BANTEN
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS6965
first_indexed 2019-04-04T01:23:13Z
last_indexed 2019-04-04T01:23:13Z
recordtype dc
_version_ 1683865404689088512
score 17.538404