Representasi Budaya Impunitas (Culture Of Impunity) Dalam Film Dokumenter The Act Of Killing
Main Author: | Tobing, Debora Lusiana Ulibasa L. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/5187/3/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/5/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/6/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/7/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/1/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/3/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/2/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/4/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/5187/ |
Daftar Isi:
- Film dokumenter sebagai salah satu bentuk media massa merupakan film yang berbicara tentang situasi dan kejadian yang melibatkan orang-orang sungguhan (aktor sosial), salah satunya adalah film dokumenter The Act of Killing yang mengangkat kisah para algojo asal Sumatra Utara yang terlibat peristiwa pembunuhan massal 1965 di Indonesia. Orang-orang dalam film The Act of Killing menikmati impunitas, di mana mereka tidak dikenai proses hukum atas apa yang telah mereka lakukan, meski dalam film tersebut mereka mengakui telah melakukan pelanggaran hukum. Berdasarkan hal itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi budaya impunitas (culture of impunity) ditunjukkan dalam film dokumenter The Act of Killing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat interpretatif, serta paradigma kritis dan pisau analisis semiotika Roland Barthes untuk meneliti dua tahap makna: denotatif dan konotatif, dari mise-en-scène yang terdapat dalam film dokumenter The Act of Killing. Budaya impunitas (culture of impunity) terungkap melalui unit analisis: tokoh, bangunan/lokasi, badan organisasi, tanda verbal, tanda visual, serta scene and shot. Berdasarkan lima kode pembacaan Barthes, budaya impunitas (culture of impunity) terungkap lewat kode gnomik di tingkat petandaan konotatif.