Pembingkaian Media Asing Terhadap Aksi Damai 411 (Sebuah Analisis Framing Pada Media Online Cnn, The New York Times, Dan The Guardian)
Main Author: | Hardjanti, Annisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/5178/4/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/7/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/1/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/3/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/5/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/3/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/2/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/6/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/5178/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul “Pembingkaian Media Asing Terhadap Aksi Damai 411 (Sebuah Analisis Framing pada Media Online CNN, The New York Times, dan The Guardian)” ingin melihat suatu media membingkai peristiwa yang berada jauh dari wilayah geografisnya dan memiliki latar belakang sosial, politik, dan budaya yang berbeda. Penelitian terhadap isu Aksi Damai 411 yang terjadi di Jakarta ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana media online asing CNN, the New York Times, dan the Guardian membingkai isu tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis framing Robert M. Entman untuk memahamai seleksi isu dan penonjolan aspek yang dilakukan oleh ketiga media asing tersebut terhadap isu Aksi Damai 411. Selain melakukan analisis framing, penelitian ini juga ditunjang oleh konsep pandangan media Barat terhadap Islam dan Muslim, media online, dan berita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode penelitian analisis isi kualitatif. Dalam teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan total sampling untuk mendapatkan pemberitaan yang akan dianalisis. Dalam analisis terhadap delapan berita, peneliti menemukan adanya pembingkaian isu Aksi Damai 411 yang dilakukan oleh media online asing CNN, the New York Times, dan the Guardian. Frame dari ketiga media terhadap Aksi Damai 411 adalah peristiwa yang melibatkan kelompok-kelompok Islam ekstrimis atau radikal, serta keberadaan aktor politik yang memanfaatkan kelompok tersebut hingga menguatkan motif politik dibalik aksi tuntutan kepada Ahok, gubernur Kristen dan beretnis Cina pertama di Jakarta, atas kasus dugaan penistaan agama