Daftar Isi:
  • Aksi kolektif solidaritas dan media sosial Twitter tidak dapat dipisahkan. Di era digital ini, media sosial Twitter memberikan keuntungan bagi para inisiator dalam mengorganisasi aksi kolektif solidaritas 1000 cahaya untuk Ahok. Para inisiator dapat melakukan berbagai upaya untuk mengampanyekan aksi kolektif solidaritasnya hingga pada akhirnya berlanjut dengan melakukan aksi dalam bentuk offline. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana para inisiator memanfaatkan media sosial Twitter dalam menggerakkan aksi kolektif solidaritas untuk Ahok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan konten dari media sosial Twitter. Hasil dari wawancara dengan para informan menunjukkan bahwa keberadaan Twitter memiliki peran yang sangat penting bagi aksi kolektif solidaritas 1000 cahaya untuk Ahok. Hal tersebut dikarenakan melalui media sosial Twitter, para inisiator dapat mengampanyekan permasalahan yang ada, menarik perhatian publik, memperluas jaringan yang ada, dan mengajak orang-orang untuk berpartisipasi lebih jauh dengan memobilisasi mereka untuk terlibat dalam aksi offline. Selain itu, terdapat empat komponen pendukung dan faktor yang memengaruhi sukses atau tidaknya dalam mengorganisasi suatu aksi kolektif solidaritas. Faktor dan komponen penting ini dapat membantu masyarakat ketika mengorganisasi aksi kolektif solidaritas atau event sejenis.