Pemaknaan Khalayak Terhadap Kritik Sosial: Studi Resepsi Pada Film Dokumenter Rayuan Pulau Palsu
Main Author: | Maydita, Christina Iddha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/5108/5/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/6/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/1/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/2/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/2/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/4/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/7/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/5108/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dengan objek film dokumenter karya Watchdoc ini menggunakan studi resepsi yang bertujuan untuk menunjukan bahwa khalayak secara aktif memaknai sebuah pesan dari tayangan tertentu melalui proses encoding/decoding. Khalayak melihat bagaimana memahami dan memaknai berbagai pesan dari pembuat film serta menginterpretasikan berdasarkan perspektif penontonnya terkait kritik sosial dari tayangan film dokumenter Rayuan Pulau Palsu. Khalayak akan memaknai sebuah pesan sesuai dengan interpretasi masingmasing individu. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui khalayak masuk dalam tiga kategori proses decoding/pemaknaan khalayak yang dominan, negosiasi, atau oposisi saat memaknai kritik sosial dalam film dokumenter tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi resepsi dan paradigma konstruktivis. Dalam melakukan penelitian ini, terdapat enam informan penelitian dan informan kunci (produser film RPP) yang peneliti pilih untuk melengkapi data penelitian. Keenam informan tersebut memiliki profesi dan kelas sosial berbeda sehingga akan menghasilkan pemaknaan yang beragam dalam memaknai sebuah pesan. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa informan penelitian memaknai bahwa film dokumenter RPP merepresentasikan kehidupan masyarakat Muara Angke, manfaat menonton film dokumenter RPP, film dokumenter sebagai sarana untuk melakukan kritik sosial dan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Hal tersebut dimaknai dominan oleh khalayak, sehingga pesan yang disampaikan oleh pembuat film mampu diterima dan disadari bahwa reklamasi merupakan isu penting yang berdampak besar bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua informan memaknai pesan yang serupa sesuai harapan yang diinginkan oleh pembuat film. Adapun informan penelitian yang memiliki pemaknaan negosisasi di beberapa hal, seperti dampak reklamsi yang ditampilkan dalam film. Masing-masing informan memiliki interpretasi yang berbeda sesuai dengan pengetahuan, pengalaman personal, dan perspektifnya.