Agenda Pemberitaan Media Terkait Kasus Penistaan Agama (Analisis Isi Kuantitatif Harian Kompas Dan Republika)
Main Author: | Andrian, Bernardus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/5102/5/HALAMAN%20AWAK.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/2/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/6/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/7/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/3/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/4/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/2/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/1/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/5102/ |
Daftar Isi:
- Sebuah media massa memiliki kemampuan untuk menciptakan informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal dan milik publik. Namun tidak banyak dari masyarakat yang tau akan bagaimana sebenarnya sebuah isu dibentuk menjadi berita sendiri dan bagaimana sebuah media massa menonjolkan sebuah isu hingga memengaruhi seseorang secara pribadi dan mengarahkan opini publik. Inilah yang disebut agenda media. Secara khusus, isu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah isu kasus penistaan agama. Pemberitaan kasus penistaan agama oleh media secara terus menerus akhirnya memunculkan banyak pertentangan dari berbagai pihak. Kompas dan Republika adalah media massa yang akan diteliti sebagai bahan penelitian terhadap kasus penistaan agama. Skripsi ini berjudul “Agenda Pemberitaan Media Terkait Kasus Penistaan Agama (Analisis Isi Kuantitatif Harian Kompas dan Republika)”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penonjolan isu kasus penistaan agama pada agenda media Kompas dan Republika selama periode Oktober-Desember 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sifat deskriptif dengan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan terkait kasus penistaan agama pada Kompas tidak memberikan porsi yang besar pada pemberitaan kasus penistaan agama, dan Kompas cenderung netral pada artikel-artikel yang dipublikasikan, walaupun ada beberapa berita yg bernada mendukung. Sedangkan Republika memberi porsi besar pada pemberitaan kasus penistaan agama, dilihat dari jumlah pemberitaannya selama bulan Oktober sampai Desember 2016. Nada pemberitaan pada Republika juga cenderung netral, walaupun ada beberapa berita yg bernada menolak atau menentang.