evaluasi layanan teknologi informasi pt signet pratama dengan menggunakan kerangka kerja itil tahun 2011

Main Author: Tarore, Ruth Sefanya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://kc.umn.ac.id/4968/1/Skripsi%20fix.pdf
http://kc.umn.ac.id/4968/
Daftar Isi:
  • Penerapan Information Technology (IT) merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari suatu perusahaan. Karena dengan hal ini menunjang kemajuan teknologi dari waktu ke waktu, dan menjadikan tuntutan secara tidak langsung dalam menjalankan roda perekonomian baik dari pelaku bisnis maupun masyarakat disekitarnya. Sesuai dengan tujuan pengembangan e- government di Indonesia berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2003 dan tata kelola instasi pemerintah yaituPermen Kominfo No. 41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 yang masih dalam pengembangannya mewajibkan menggunakan media elektronik dalam peningkatan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Dalam mengoptimalkan pelaksanaan tata kelola TI, perlunya suatu framework untuk menyajikan suatu pendekatan dalam penggunaan sistem informasi. Framework yang akan digunakan pada perusahaan PT Signet Pratama adalah framework ITIL tahun 2011 dimana fokusnya adalah menyediakan kerangka kerja atau juga framework bagi tata kelola TI dalam perbaikan kualitas layanan TI yang akan diberikan baik dari sisi bisnis maupun sisi perspektif pelanggan yaitu pada Service Operation. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah kuesioner, dan wawancara. Dari hasil pengumpulan data tersebut akan dihasilkan temuan, dampak serta rekomendasi untuk PT Signet Pratama. Lalu dalam tahapan pengukuran kapabilitas, akan digunakan dari Gallegos (2008) meliputi: perencanaan, pemeriksaan lapangan, pelaporan, dan tindak lanjut. Setelah itu akan dilakukan perhitungan dari setiap proses atau level di dalamnya menggunakan maturity model. Presentase tersebut didapatkan apabila hasil presentasi melebihi angka 85%, dan dinyatakan naik ke tingkat berikutnya. Hasil dari penelitian ini menghasilkan 4 proses dinyatakan berhenti di level 1 karena tidak mencapai score 85%, namun pada proses Event Management mencapai score 84,71% yang artinya lanjut tahapan dan naik sampai level 2.