Daftar Isi:
  • Kehadiran internet kini benar-benar memudahkan proses komunikasi antar individu. Orang yang terpisah oleh jarak dan waktu kini dapat berkomunikasi secara real time dengan mudah hanya lewat telepon genggam. Hal ini juga mendorong munculnya banyak komunitas di dunia online seperti Facebook, yaitu salah satunya adalah komunitas action figure. Orang-orang yang awalnya hanya berkenalan di dunia maya dapat membangun hubungan yang sangat akrab dan bahkan rela berkorban untuk komunitas tanpa dibayar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pola komunikasi komunitas action figure di Facebook. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik, etnografi, etnografi virtual, dan manajemen makna terkoordinasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan sifat deksriptif dan didukung oleh paradigma konstruktivis dengan metode penelitian yaitu etnografi komunikasi. Objek penelitian ini adalah komunitas action figure dan subjek penelitiannya adalah anggota dari empat komunitas action figure yang berbeda. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa anggota komunitas action figure berkomunikasi dengan model komunikasi bintang. Model ini memungkinkan semua anggota untuk saling berkomunikasi dengan anggota lainnya termasuk admin secara bebas tanpa adanya batasan hierarkis. Kemudian komunitas action figure juga menggunakan jargon khas seperti senpai, master, sultan, bandit yang telah mengalami pergeseran makna akibat adanya pengalaman bersama di dalam komunitas. Hal ini yang juga menyebabkan hubungan antar anggota menjadi lebih akrab.