Tradisi tionghoa sebagai world of the story dalam film pendek wa teng
Main Author: | Nevina Anggadibrata, Jessica |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/2892/1/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/2/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/3/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/4/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/5/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/6/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/2892/ |
Daftar Isi:
- Generasi anak muda peranakan Tionghoa, khususnya di Indonesia sekarang, jarang sekali mengikuti dan mengerti makna dibalik tradisi Tionghoa, namun hanya melihatnya sekedar pesta perayaan. Berdasarkan ini, penulis skenario meriset mengenai tradisi Tionghoa yang dapat memperlihatkan sebuah pandangan unik; yaitu dari sosok arwah. Dalam tradisi Tionghoa, terdapat unsur pemujaan leluhur, perayaan Ceng Beng, dan konsep alam baka. Penelitian pertama fokus pada pemujaan leluhur dan Ceng Beng, dan apa tujuan dari tradisi tersebut untuk penghormatan kepada leluhur. Kedua adalah fokus pada pembentukan sebuah dunia fantasi, atau alam baka, lewat aturan cara kerja dunia alam baka, menggunakan teori world of the story, lalu teori kepercayaan bahwa alam baka memiliki struktur dan sistem seperti dunia manusia. Dua aspek tersebut diterapkan dalam skenario untuk membangun world of the story berdasarkan tradisi Tionghoa. Hasil penelitian kemudian dibatasi oleh ruang lingkup dan sekuens saat dunia alam baka muncul dalam cerita, yaitu pada sekuens awal dan akhir cerita. Dalam penulisan sendiri, ada tiga skenario yang dihasilkan karena proses development bersama sutradara dan produser. Tiga skenario yang berbeda menerapkan tradisi Tionghoa dan world of the story, namun dikembangkan menjadi tiga skenario karena pertimbangan perihal produksi.