Daftar Isi:
  • Seorang ibu tentunya memiliki keinginan untuk membangun komunikasi timbal balik dan berkelanjutan dengan anaknya, namun faktor psikologi pada anak dapat menyebabkan gangguan komunikasi antara ibu dan anak. Di Indonesia sendiri Menurut Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah anak berkebutuhan khusus yang berhasil didata ada sekitar 1,5 juta jiwa. ADD (Attention Deficit Disorder) merupakan gangguan psikologis dan termasuk ke dalam kondisi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pemaknaan subjektif pengalaman perilaku komunikasi ibu pada anak dengan gangguan ADD (Attention Deficit Disorder). Metode pada penelitian ini ialah fenomenologi dengan pendekatan penelitian kualitatif-deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengalaman ibu dalam melakukan perilaku komunikasi pada setiap kondisi yang ditunjukkan anak dan maknanya. Ketiga narasumber memaknai keadaan anak secara positif dan merupakan anugerah Tuhan. Kemudian, penerimaan diri ibu juga dilakukan secara positif dengan membangun relasi bersama anaknya seperti membantu berkomunikasi, memberikan kalimat perintah, kalimat nasehat, membantu anak membangun kontak mata, dan merespon setiap komunikasi verbal dan non verbal. Lalu, lingkungan sekitar ibu yang positif membuat ibu memaknai tindakan anak secara negatif seperti meluapkan emosi secara berlebihan dan berbicara tidak sopan. Di dalam hal ni komunikasi verbal dan non verbal berperan seperti sentuhan, gerakan mata, dan suara.