Daftar Isi:
  • Maraknya tingkat perokok pun semakin didukung oleh lemahnya regulasi hukum mengenai rokok di Indonesia, banyaknya iklan produk rokok dengan segala macam merek, baik secara cetak maupun elektronik, misalnya di tepi jalan, pusat perbelanjaan, iklan televisi, maupun sponsorisasi event seperti konser musik. Selain itu, produk rokok tersebut dapat diperjualbelikan secara bebas dan harganya terjangkau. Hal ini kemudian berdampak pada semakin tingginya perokok remaja di DKI Jakarta menurut Riskesdas 2007 dan 2010. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa perokok remaja, merokok dapat membuatnya terlihat keren dan akibat pengaruh pergaulan lingkungan sekitar, gengsi, dan media. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk merancang visualisasi kampanye sosial yang tepat untuk mencegah pertumbuhan perokok di kalangan remaja DKI Jakarta usia 15-19 tahun.