Dukungan komunikasi interpersonal keluarga bagi anak berkebutuhan khusus dalam interaksi sosial studi kasus pada keluarga anak attention deficit hyperactivity disorder(adhd)

Main Author: Djuhana, Daisy Claraviani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://kc.umn.ac.id/227/1/HALAMAN%20AWAL.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/2/BAB%20I.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/3/BAB%20II.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/4/BAB%20III.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/5/BAB%20IV.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/6/BAB%20V.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/8/LAMPIRAN.pdf
http://kc.umn.ac.id/227/
Daftar Isi:
  • Komunikasi interpersonal keluarga yang baik dalam suatu keluarga tentunya sangat penting, terutama bagi keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus guna menciptakan suatu keefektifan dalam interaksi sosial di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga bagi anak berkebutuhan khusus ADHD dalam memberikan dukungan komunikasi interpersonal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan paradigma postpositivisme. Teori yang digunakan adalah teori attachment (teori kelekatan) untuk melihat kelekatan antara orang tua dan anak yang dapat memberikan dampak bagi anak dalam melakukan interaksi sosial di sekolah. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pattern matching (penjodohan pola). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) mampu untuk melakukan interaksi sosial di sekolah walaupun memiliki keterbatasan dan ruang lingkup interaksi sosialnya juga terbatas. Setiap keluarga sudah menjalankan keefektifan komunikasi interpersonal dengan baik walaupun aspek keterbukaan kurang terlihat dari ayah. Sebagian besar subjek penelitian memiliki secure attachment dengan orang tuanya terutama ibu. Ketika anak belum memiliki keberanian atau minder saat melakukan interaksi sosial, namun ada ibu di sampingnya maka anak akan merasa lebih aman dan lebih percaya diri untuk melakukan interaksi sosial walaupun masih terbatas. Dalam hal ini keluarga memberikan peran bagi anak ADHD dalam memberikan perasaan yang aman, mengembangkan kreativitas dan eksplorasi atau menguasai lingkungan serta memberikan kebutuhan yang dibutuhkan anak tidak hanya pada saat masa pertumbuhan saja, tetapi kebutuhan yang dibutuhkan sepanjang hidupnya.