Daftar Isi:
  • Oleh: Balqis Hijrah NJ Banyaknya berita hoaks beredar di masyarakat berpotensi untuk menimbulkan perpecahan. Masyarakat yang memiliki kebiasaan membagikan informasi kepada orang lain pun menjadi korban dari hoaks. Hal ini dikarenakan informasi yang mereka bagikan belum diketahui kebenarannya. Apalagi penyebaran hoaks ini sangat banyak di media sosial, yaitu tempat bagi pengguna bebas untuk mengunggah apa saja tanpa adanya filter. Sehingga, informasi yang benar dan sesat pun bercampur. Hal ini semakin mempermudah tujuan dari hoaks, yaitu untuk menyesatkan dari kebenaran demi kepentingan pribadi. Akibatnya, masyarakat dapat semakin terkotak-kotak dan terpecah belah. Oleh karena itu, media memiliki peran penting dalam pemberantasan hoaks. Media menjunjung tinggi elemen jurnalisme, yaitu kebenaran. Maka dari itu, tiap-tiap berita yang diterbitkan media harus dipastikan kebenarannya. Hal ini dikarenakan media memiliki tanggung jawab kepada publik akan informasi yang dipublikasi. Oleh karena itu, media melakukan verifikasi ketika mendapatkan informasi sebelum disampaikan ke publik. Adapun wujud dari tanggung jawab media dalam pemberantas hoaks juga menggunakan prinsip verifikasi dan membentuk kanal Cek Fakta. Salah satunya adalah kanal Cek Fakta yang dibentuk oleh Tempo.co. Penulis memiliki ketertarikan pada pengecekan fakta di media massa yang menjadi gerbang pertama pembasmi hoaks. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui dan mempelajari proses pengecekan fakta di Tempo.co. Laporan ini bercerita tentang pengalaman penulis melaksanakan kerja magang. Penulis bekerja sebagai reporter magang di departemen Media Lab Tempo.co. Penulis mendapatkan tugas mengecek fakta pada proyek Janji Jokowi. Penulis ditugaskan untuk mengecek klaim, membuat narasi, dan menginput hasil pengecekan ke situs pengecekan fakta.