Analisis Jaringan Komunikasi dengan Teknik Sentralitas Tingkatan Phillip Bonacich pada Pemberitaan Kasus PT. Jiwasraya di Media Daring tirto.id

Main Author: Tandyria, Ronald
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://kc.umn.ac.id/15330/1/HALAMAN_AWAL.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/3/BAB_I.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/4/BAB_II.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/5/BAB_III.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/6/BAB_IV.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/7/BAB_V.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/8/LAMPIRAN.pdf
http://kc.umn.ac.id/15330/
Daftar Isi:
  • Kasus korupsi selalu menarik perhatian baik media maupun publik. Pihakpihak yang terlibat, jumlah kerugian akibat korupsi, skala korupsi selalu menjadi pembahasan semua pihak. Akan tetapi, pemberitaannya yang berulang-ulang dan berjumlah besar membuat kasus korupsi cukup melelahkan untuk diikuti. Untuk itu, metode analisis jaringan yang selama ini sudah cukup sering digunakan untuk menganalisis fenomena dalam ilmu sosial juga dapat digunakan untuk menarik detil dari sebuah pemberitaan dengan kajian ilmu komunikasi. Tujuannya, untuk merangkum berita korupsi menjadi sebuah pembahasan menarik dan dapat membuka sudut pandang baru dalam penggunaan analisis jaringan. Penelitian ini menggunakan metode analisis jaringan komunikasi dengan teknik sentralitas tingkatan Phillip Bonacich untuk mengukur siapa pihak yang menjadi pusat kasus PT. Jiwasraya, dan pihak yang paling berpengaruh dalam kasus ini. Hasilnya menunjukkan bahwa PT. Jiwasraya menjadi pusat kasus dengan banyaknya saksi dan tersangka dari PT. Jiwasraya. Sedangkan Kejaksaan Agung menjadi pihak paling berpengaruh dengan mengontak hampir seluruh aktor yang terlibat dalam kasus PT. Jiwasraya. Relasi antar aktor pun renggang, yang menunjukkan bahwa korupsi tersebut dilakukan per individu dan tidak bekerja sama dengan individu tersangka lainnya.