Penerapan Personal Journalism dalam Konten Newsletter: Studi Kasus pada Newsletter KOMPAS.COM
Main Author: | Mikrefin Yoedo Putra, Nuhansa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/15170/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/15170/ |
Daftar Isi:
- Oleh: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra Perkembangan teknologi mendorong munculnya beragam inovasi baru dalam industri media. Adanya perkembangan teknologi membuat media konvensional mulai melakukan konvergensi sebagai bentuk adaptasi dengan kehadiran internet. Salah satu bentuk penyajian konten berita dengan memanfaatkan internet adalah penggunaan newsletter melalui surat elektronik. Dalam membuat konten newsletter, media memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya adalah Kompas.com yang membuat newsletter dengan menggunakan pendekatan personal journalism. Pembuatan newsletter dengan pendekatan personal journalism juga berpotensi dalam menciptakan keterlibatan atau engagement dengan para pembacanya. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post-positivisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang dikemukakan oleh Robert K. Yin. Penelitian ini dilakukan untuk memahami bagaimana newsletter Kompas.com menerapkan personal journalism menggunakan pemahaman konsep dari Rosalind Coward & Tom Wolfe dan melihat bagaimana engagement dalam newsletter tercipta dengan menggunakan lima prinsip engagement dari Jake Batsell. Hasil penelitian menemukan bahwa newsletter Kompas.com menggunakan personal journalism untuk menciptakan newsletter dengan format surat agar hubungan pribadi antara pembaca dan penulis newsletter menjadi dominan. Peneliti juga menemukan bahwa engagement yang terjadi dalam newsletter Kompas.com saat ini belum maksimal karena masih menggunakan platform lain seperti Instagram untuk menciptakan engagement dengan pembaca. Selain itu, keterlibatan pembaca dalam isi dari konten newsletter belum terlalu menonjol karena newsletter Kompas.com sejatinya masih dalam tahap percobaan.