Daftar Isi:
  • Perkembangan perangkat seluler membuat kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi. Akibatnya, media daring dituntut untuk mampu memproduksi berita dengan jumlah yang banyak dan cepat. Jurnalisme seluler atau mobile journalism menjadi solusi untuk menghasilkan berita lebih efisien, karena perkembangan fiturfitur yang sudah mampu menghasilkan konten multimedia (audio, foto, video, animasi). Namun, alur penerapan jurnalis seluler dalam media belum dapat digambarkan secara khusus, terutama di Indonesia. Hal ini membuat media memiliki cara masing-masing dalam menerapkan mobile journalism, salah satunya Liputan6.com. Media daring Liputan6.com sudah mengaplikasikan mobile journalism ke dalam ruang redaksi semenjak tahun 2019. Liputan6.com mampu memproduksi video berita dengan jumlah yang besar dibandingkan sebelumnya. Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan penerapan mobile journalism pada Liputan6.com, peneliti menggunakan teori multimedia logic untuk melihat empat aspek yaitu institusi, teknologi, organisasi, dan budaya (produsen/user). Metode penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam aspek organisasi terjadinya kerja sama antar divisi multimedia dan artikel dalam memproduksi konten mobile journalism, sehingga dalam aspek institusi mengadakan pelatihan khusus bagi jurnalis artikel. Pemahaman dan pemanfaatan teknologi oleh jurnalis menjadi salah satu awal dalam pemanfaatan perangkat seluler dalam ruang redaksi. Setiap aspek saling berkaitan satu sama lain. Liputan6.com cukup baik dalam tingkat konvergensi dalam pandangan aspek multimedia logic. Pencapaian ini tentunya karena adanya pemahaman mobile first-mindset pada jurnalis Liputan6.com yang mengedepankan audiens dalam menghasilkan konten.