Kekerasan Digital kepada Jurnalis: Sebuah Studi Kasus
Main Author: | Vania Gunawan, Yolanda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/15160/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/15160/ |
Daftar Isi:
- Oleh: Yolanda Vania Gunawan Yolanda.gunawan@student.umn.ac.id Perkembangan dunia digital membuat berkembangnya pula kejahatan yang dapat dilakukan. Saat ini kejahatan bukan hanya dapat dilakukan secara langsung atau fisik tetapi dapat melalui ranah digital pula. Dalam dua tahun terakhir, kekerasan, intimidasi, dan ancaman kepada jurnalis pun mulai bertambah bukan hanya secara fisik tetapi dalam dunia digital. Hal tersebut menjadi salah satu konsekuensi yang harus diterima para jurnalis. Namun kekerasan digital dapat membuat bertambahnya beban kerja kepada jurnalis. Dalam penelitian ini, peneliti membahas mengenai tiga jenis kekerasan digital yaitu pelanggaran privasi (doxing), cyber harassment & cyber stalking. Tiga konsep kekerasan tersebut merupakan bentuk kekerasan digital yang saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus milih Stake. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan studi dokumen. Peneliti melakukan wawancara dengan tiga informan yaitu para jurnalis yang pernah mendapatkan kekerasan digital saat menjadi jurnalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kekerasan digital yang diterima oleh para jurnalis serta bagaimana dampaknya kepada pekerjaan mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kekerasan digital yang dialami oleh para jurnalis dan terdapat pula dampak yang dirasakan para jurnalis terhadap pekerjaan mereka. Namun, berbagai bentuk perlindungan pribadi pun telah dilakukan oleh para jurnalis untuk menghindari kekerasan digital dikemudian hari.