Daftar Isi:
  • Oleh: Rhandana Kamilia Maraknya wabah virus corona yang terjadi di penghujung tahun 2019 membuat seluruh dunia berada dalam krisis kesehatan. Negara China menjadi negara pertama yang terdampak dari wabah tersebut hingga pada akhirnya virus corona menjadi isu kesehatan yang global karena wabah sudah menyebar ke 152 negara. Berita mengenai virus corona tiada hentinya hadir secara terkini kepada masyarakat, baik melalui media massa, online, serta media sosial. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana berita mengenai virus corona di media sosial dapat memberikan pemahaman mengenai kesehatan terhadap audiens meski mereka terpapar secara tidak sengaja. Hal ini dikarenakan penelitian mengenai incidental news exposure selalu dihubungkan dengan partisipasi politik atau pemahaman politik. Dengan begitu, belum ada penelitian yang melakukan kajian terhadap bagaimana peran incidental news exposure dengan pemahaman kesehatan seseorang melalui media sosial. Penelitian ini pun menggunakan metode yang berbeda dalam pengumpulan data dan informan yang beragam. Dengan pendekatan kualitatif, observasi dilakukan melalui activity diary dan media diary serta indepth interview. Penelitian ini menggunakan enam informan dengan masing-masing dua informan dari generasi Z, millennials, dan X. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa incidental news exposure tidak memiliki keterkaitan dengan meningkatkan pemahaman kesehatan seseorang. Meski seseorang yang aktif menggunakan media sosial, hal ini tidak menjadi faktor bahwa seseorang akan terpapar berita virus corona setiap harinya di media sosial. Namun, generasi yang memiliki pemahaman kesehatan yang lebih baik adalah generasi X. Meski generasi X tidak menggunakan media sosial untuk mendapatkan berita, tetapi tingkat pemahamannya lebih baik dari generasi Z dan millennials. Selain itu, incidental news exposure bagi generasi Z tidak selalu terjadi di media sosial. Hal tersebut dikarenakan adanya ketidaktertarikan pengguna dengan berita di media sosial. Namun, generasi millennials memiliki ketertarikan dengan berita yang memiliki proximity baik secara psikologis dan geografis. Untuk generasi X, incidental news exposure terjadi melalui aplikasi pesan WhatsApp, notifikasi browser, dan juga televisi.