Verifikasi dalam Produksi Berita COVID-19 untuk Khalayak Tuli (Studi Kasus Proses Produksi Berita pada KamiBijak.com)
Main Author: | Abigail, Shirley |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/15066/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/15066/ |
Daftar Isi:
- Media massa tentunya menjadi kebutuhan masyarakat sebagai sumber informasi. Terlebih pada saat adanya bencana maupun kasus besar, media massa tentunya menjadi salah satu sarana dimana masyarakat dapat mengakses informasi demi mendapatkan berita terbaru tentang kasus tersebut. Salah satunya yang terjadi pada tahun ini 2020 adalah pandemi COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada November 2019. Pandemi ini kemudian memasuki Indonesia pada Maret 2020. Ini menjadi dorongan bagi seluruh media massa untuk menyajikan informasi tentang perkembangan kasus pandemi COVID-19, baik secara angka data perkembangan mereka yang terjangkit kasus COVID-19, cara penanggulangan, maupun perkembangan dari pemerintah. Salah satu media yang mengangkat kasus ini adalah KamiBijak, media daring khusus khalayak Tuli. Dengan jurnalisnya yang juga merupakan penyandang disabilitas pendengaran, hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk mencari informasi dan melakukan verifikasi terkait berita COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan menggunakan studi kasus Yin sebagai metode penelitian. Informan yang terpilih adalah CEO dari KamiBijak, dua jurnalis Tuli KamiBijak, dan satu orang content writer Tuli di KamiBijak yang turut serta dalam rapat redaksi maupun penulisan berita. Hasil temuan menunjukkan bahwa KamiBijak memang sudah memiliki caranya tersendiri dalam melakukan verifikasi data terkait berita COVID-19, meskipun memang masih ada beberapa konsep verifikasi yang belum mereka terapkan seutuhnya.