Representasi Makna Kebahagiaan Semu pada Iklan Perbankan (Analisis Semiotika dalam Iklan BNI sebagai Usaha Menentang Covid-19)
Main Author: | Senna, Delfiero |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/15040/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/15040/ |
Daftar Isi:
- Saat ini iklan terbagi atas dua jenis antara lain iklan commercial dan iklan noncommercial. Public Service Annoucement atau iklan noncommercial biasanya dibuat untuk mengajak orang lain untuk tertarik kepada gagasan yang ditawarkan. Dalam penelitian ini dengan judul âRepresentasi Makna Kebahagiaan Semu Dalam Iklan Perbankanâ bertujuan untuk mengetahui representasi makna kebahagiaan semu dalam Public Service Announcement yang dibuat oleh BNI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian yaitu penelitian semiotika. Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis semiotika Umberto Eco dengan tujuan untuk menjabarkan apa saja tanda yang dianggap mengandung makna âdustaâ sehingga mampu menjelaskan terkait kebahagian semu yang ada di dalam adegan pada iklan. Hasil dari penelitian ini yaitu Kebahagiaan semu yang tergambar pada iklan ini terlihat pada beberapa setting adegan yang terbagi dalam dua kategori yaitu Setting adegan pada proses penularan virus Corona dan pada setting adegan yang menunjukan proses pencegahan dari virus Corona. Setiap Setting adegan yang menampilkan kebahagiaan semu dibuktikan dengan beberapa adegan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam pergaulan dan lingkungan masyarakat pada umumnya. Representasi makna kebahagiaan semu juga digambarkan melalui ekspresi Bahagia yang terus ditampilkan pada setiap adegan. Hal ini bisa dikatakan bertentangan dengan keadaan masyarakat yang sebenarnya.