Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, free cash flow, growth, likuiditas dan profitabilitas terhadap kebijakan utang (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2012-2015)
Main Author: | Salim, Edwin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/1441/1/Edwin%20Salim_13130210025.pdf http://kc.umn.ac.id/1441/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, free cash flow, growth, likuiditas (CR) dan profitabilitas (ROA) terhadap kebijakan utang. Kebijakan utang penting bagi perusahaan agar utang dapat digunakan secara efektif dan bagi kreditur agar dapat memilih debitur yang tepat. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan data sekunder yang dianalisa dengan menggunakan metode linier berganda. Sampel dalam penelitian sebanyak 19 perusahaan sektor manufaktur yang secara berturut-turut selama periode 2012-2015 terdaftar di BEI, menerbitkan laporan keuangan per tanggal 31 Desember dan telah di-audit oleh auditor independen, menggunakan mata uang Rupiah, memiliki struktur kepemilikan manajerial, memiliki struktur kepemilikan institusional di atas 5%, mengalami pertumbuhan aset positif dan memiliki laba positif. Hasil penelitian ini adalah (1) kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan utang, (2) kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan utang, (3) free cash flow tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan utang, (4) growth memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan utang, (5) likuiditas (CR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan utang, (6) profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan utang dan (7) kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, free cash flow, growth, likuiditas (CR) dan profitabilitas (ROA) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.