Daftar Isi:
  • IoT firmware updates merupakan tugas yang semakin sulit dilakukan seiring bertambahnya jumlah perangkat IoT. Untuk mempermudah proses firmware update, kegiatan tersebut mulai dilakukan secara nirkabel atau over-the-air. Solusisolusi over-the-air (OTA) firmware update dapat ditemukan dengan cukup mudah sekarang, akan tetapi kebanyakan solusi tersebut masih menggunakan komunikasi unicast, yang umumnya terhambat masalah pada wireless communication terutama terkait dengan bandwidth . Komunikasi multicast dapat menjadi solusi untuk meningkatkan performa OTA firmware update untuk menyesuaikan dengan batasan dari perangkat ataupun teknologi wireless communications. Penelitian ini akan menunjukkan perbandingan antara implementasi sistem OTA firmware update berbasis UDP Multicast dan penggunaan solusi berbasis unicast untuk IoT node yang cukup umum digunakan, yaitu Raspberry Pi dan NodeMCU. Pengujian akan dilakukan dalam beberapa konfigurasi, seperti single device, single gateway cluster, dan multi gateway cluster. Dari hasil pengujian, tampak bahwa sistem berbasis multicast memberikan performa yang lebih baik dari segi kecepatan dan scalability dibandingkan dengan solusi berbasis unicast untuk jumlah end node yang meningkat. Untuk jumlah end node yang sedikit, penggunaan solusi unicast masih menunjukkan kecepatan yang lebih baik dibandingkan solusi multicast. Implementasi sistem dan handshaking mechanism masih dapat diperbaiki dan dioptimalkan untuk meningkatkan reliability dalam menangani asynchronous communication dari end node, serta meningkatkan efisiensi pengiriman data.