Pengaruh Viral Marketing Secondate Beauty dalam Media Sosial Instagram terhadap Minat Beli Konsumen
Main Author: | Abdipranoto, Clarisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/14012/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/14012/ |
Daftar Isi:
- Oleh: Clarisa Kemajuan teknologi saat ini sangat menunjang komunikasi pemasaran. Secondate Beauty merupakan salah satu brand kosmetik lokal yang menerapkan strategi viral marketing secara online melalui media sosial Instagram lewat kampanye #whatis2nd8. Secondate Beauty merupakan brand lokal baru yang memiliki produk berupa Milky Gel Lip Tint (MGLT) yang diluncurkan pertama kali pada tanggal 20 Februari 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi viral marketing yang dilakukan oleh Secondate Beauty mampu memberikan pengaruh terhadap minat beli konsumen dan seberapa besar pengaruh yang diberikan. Konsep yang menjadi acuan, antara lain adalah konsep viral marketing dan minat beli. Penelitian ini menggunakan jenis dan sifat penelitian kuantitatif-eksplanatif dengan metode penelitian survei. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Kuesioner dibagikan kepada 398 responden yang diperoleh dari populasi berupa followers Instagram Secondate Beauty yang berjumlah 86.600 followers menggunakan rumus Slovin. Teknik analisis data yang dilakukan adalah uji korelasi dan uji regresi linear sederhana yang dihitung menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menggambarkan bahwa viral marketing Secondate Beauty melalui media sosial Instagram memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen, yakni sebesar 70,5%. Dengan kata lain, 29,5% minat beli konsumen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.