Strategi Internal Branding dalam Membangun Performa Komunikatif
Main Author: | Felix, Christofer |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/13668/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/13668/ |
Daftar Isi:
- Oleh: Christofer Felix Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehadiran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai entitas partai baru yang mampu memalingkan perhatian publik melalui sikap kritisnya dan keberaniannya untuk mengangkat isu-isu sensitif yang dianggap tabu dalam perpolitikan Indonesia sehingga memberikan efek kejut pada perpolitikan yang selama ini karut marut. Tentunya, sikap tersebut tidak terlepas dari pemahaman kolektif yang ditanamkan secara kuat melalui proses internal branding. Dengan menggunakan perpaduan komunikasi korporat dan komunikasi politik, teori budaya organisasi & performa komunikatif, dan konsep internal branding melalui komunikasi internal, penelitian ini berupaya menelusuri strategi internal branding yang dilakukan PSI dalam membangun performa komunikatif. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus eksplanatori dengan paradigma post-positivist. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSI mengadakan berbagai program pelatihan kaderisasi seperti pelatihan daring âPendidikan Kaderâ, lokakarya antikorupsi, dan lokakarya keterampilan caleg; lalu, menjalankan aktivitas komunikasi internal seperti Kopi Darat, interaksi dalam grup WhatsApp & media sosial, menerbitkan publikasi internal, dll; serta, menyediakan support system seperti panel independen untuk uji kelayakan bakal caleg, penerapan kontrak, pembuatan KPI, dan distribusi ganjaran berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Strategi internal branding PSI telah mampu membangun performa komunikatif, terindikasi dari terbentuknya pemahaman simbolik di benak para kader sehingga memunculkan perilaku yang sesuai dengan rumusan nilai-nilai partai.