Daftar Isi:
  • Oleh: Sandi Sabar Rahman Pertemuan antara praktik jurnalisme dengan teknologi komunikasi yang sudah sedemikian canggih, telah memunculkan fenomena baru jurnalisme online. Fenomena tersebut merupakan salah satu bentuk jurnalisme digital, dimana kehadiran jurnalisme digital juga turut berpartisipasi dalam mewarnai wajah jurnalisme di Indonesia dengan segala inovasinya. Setidaknya internet memicu dua perubahan mendasar pada media massa, salah satunya pada perubahan proses jurnalistik. Perkembangan teknologi internet ini menuntut jurnalisme berada pada kecepatan, yang pada akhirnya tuntutan kecepatan dalam jurnalisme ini hanya menghasilkan kondisi informasi yang kacau. Kendati demikian, istilah longform journalism kini mulai mewarnai dunia jurnalisme di Indonesia. Dalam proses pembuatan berita ini, ada istilah yang disebut dengan depth reporting. Depth reporting adalah upaya mengabarkan atau menyajikan sebuah pelaporan kepada audiens mengenai keseluruhan apa yang terjadi dari kisah yang terjadi. Pada penelitian kualitatif ini, metode yang digunakan adalah studi kasus dengan paradigma postpositivisme. Hasilnya kanal JEO di Kompas.com mencari sumber informasi dengan menerapkan finding information, finding people, checking information, & analyzing information.