Penerapan Ikonografi Sejarah Politik Indonesia di Papua ke dalam Act I dan Act II Naskah Film Panjang "Siapa Kitorang"
Main Author: | Irwansyah, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/13274/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/13274/ |
Daftar Isi:
- Dalam sebuah pembentukan cerita, perlu adanya sumber atau referensi agar sebuah ide dapat tercipta. Dengan terciptanya ide tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk karya apapun terutama dalam bentuk naskah film pajang. Dari sejumlah sumber dan referensi yang ada, sejarah merupakan salah satu refensi yang paling sering digunakan dalam pembentukan ide cerita baru. Penggunaan sejarah menjadi tema sebuah cerita dalam naskah film memerlukan proses yang cukup panjang. Riset secara kualitatif dapat digunakan dalam mencari referensi berdasarkan sejarah yang akan dikembangkan menjadi cerita nakah film yang menarik. Perlunya pemahaman penulis terhadap riset yang akan dilakukan, salah satu metode yang dapat dimanfaatkan dan perlu dipahami adalah riset kualitatif analisis konten dokumen visual historikal ikonografi. Ikonografi adalah bentuk analisis konten sejarah berdasarkan simbol yang terkandung di dalamnya. Penerapan ikonografi dalam menganalisis konten dokumen visual historikal memudahkan penulis dalam mencari objek atau peristiwa yang tepat untuk divisualisasikan ke dalam naskah. Sehingga penulis dapat dimudahkan dalam mencari topik yang tepat untuk diimplementasiikan kedalam naskah film yang sedang dikerjakan. Dalam implementasinya hasil dari pencarian ikonografi sejarah tersebut digunakan sebagai referensi dalam pembentukan elemen â elemen naratif dari sebuah naskah film seperti menciptakan tokoh, storyworld, dialog, plot, atau deskripsi sebuah setting.