Wacana antikonflik beragama dalam lirik lagu jogja hiphop foundation (sebuah analisis wacana kritis berdasarkan model teun a. van dijk)

Main Author: Gityandraputra, Dimas
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://kc.umn.ac.id/1327/1/HALAMAN%20AWAL.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/2/BAB%20I.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/3/BAB%20II.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/4/BAB%20III.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/5/BAB%20IV.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/6/BAB%20V.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://kc.umn.ac.id/1327/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari skripsi ini adalah mengetahui bagaimana cara Jogja Hiphop Foundation membangun wacana antikonflikmelalui lagu-lagunya. Mereka membangun wacana antikonflik tersebut dengan cara eksplisit dan implisit. Lagu pertama yang berjudul “Catatan Ganti Tahun : Antara Natal, Lebaran dan Tahun Baru” diwacanakan dengan cara implisit, yakni dengan memperlihatkan akibatakibat yang terjadi ketika konflik berkembang menjadi kekerasan. Lagu kedua yang berjudul “Gitu Saja Kok Repot” diwacanakan dengan cara eksplisit dengan menggambarkan sosok Gus Dur dan juga ajarannya. Mulai dari Silaturahmi hingga membela kaum minoritas. Pesan yang ingin disampaikan JHF bahwa konflik antar agama dapat dihindari dan lebih baik diselesaikan dengan cara damai.