Pemberitaan Kekerasan Seksual di Media Daring Lokal Jawa Tengah: Analisis Isi Pada Solopos.Com dan Suaramerdeka.Com
Main Author: | Vanessa Gozali, Charisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/13018/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/13018/ |
Daftar Isi:
- Pemberitaan kekerasan seksual merupakan isu sensitif yang memiliki nilai jual berita. Memiliki tugas sebagai penyaji informasi kepada publik, wartawan diharap bertanggung jawab penuh pada pekerjaan jurnalistik dan menaati etika penulisan berita khususnya pada pemberitaan kekerasan seksual. Namun kenyataannya masih banyak media yang melanggar kaidah Kode Etik Jurnalistik dan memberikan dampak negatif kepada publik khususnya korban kekerasan seksual. Pada 2018, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus kekerasan tertinggi di Indonesia. Maka dari itu penelitian ini menggunakan media daring lokal di Jawa Tengah yaitu Solopos.com dan SuaraMerdeka.com untuk melihat pengemasan pemberitaan kasus kekerasan seksual pada perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode penelitian analisis isi. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan 87 sampel berita kekerasan seksual. Analisis dalam penelitian ini mengaitkan pemberitaan kekerasan seksual pada kedua media daring lokal tersebut dengan penerapan Kode Etik Jurnalistik pasal 4 yaitu tidak membuat berita sadis dan cabul serta pada pasal 5 yaitu tidak menyebutkan identitas korban kejahatan seksual atau pelaku kejahatan di bawah 16 tahun. Hasil dari penelitian ini mengungkap adanya pelanggaran etika penulisan berita pada kedua media. Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik menjadi indikator yang paling banyak dilanggar. Pada Solopos.com terdapat sebesar 39% pemberitaan dan SuaraMerdeka.com sebesar 46% pemberitaan yang tidak menerapkan etika penulisan berita dari Dewan Pers. Beberapa pemberitaan dengan jelas menyebutkan identitas korban seperti menyebutkan nama tempat sekolah korban.